Terluas di Indonesia, Vaksinasi Mitra Driver Gojek Makin Masif Rambah 29 Kota
(Baliekbis.com), Sebagai penyedia layanan transportasi on-demand terdepan di Asia Tenggara, Gojek konsisten menerapkan standar keamanan, kesehatan, dan kebersihan tertinggi bagi mitra driver dan pelanggannya. Komitmen tersebut turut tercermin lewat dukungan Gojek terhadap program vaksinasi COVID-19. Gojek menjadi perusahaan transportasi online dengan jangkauan wilayah vaksinasi mitra driver terluas di Indonesia, mencakup 29 kota dan kabupaten.1 Raditya Wibowo selaku Chief Transport Officer Gojek menyampaikan, “Kami melihat bahwa aktivitas masyarakat di luar rumah semakin tinggi. Peningkatan aktivitas ini disertai dengan risiko kasus COVID 19 yang terkonfirmasi di Indonesia yang terpantau meningkat. Untuk itu, selama kurang dari empat bulan terakhir, kami terus mengoptimalkan pelaksanaan program vaksinasi agar mitra driver dan pelanggan Gojek semakin aman dan nyaman selama di perjalanan.” “Secara intens kami berkolaborasi aktif dengan Halodoc, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah serta berbagai otoritas terkait dalam mempercepat proses vaksinasi bagi mitra kami di Indonesia.” Keseriusan Gojek dalam program vaksinasi, diwujudkan pula dengan meluncurkan fitur terbaru yang memungkinkan pelanggan untuk melihat status vaksinasi mitra driver pada halaman pemesanan di aplikasi. Fitur terbaru ini telah tersedia pada aplikasi Gojek versi terbaru.
Ahmad Yani selaku Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia mengungkapkan, “Pandemi COVID-19 telah menuntut Pemerintah untuk menerapkan berbagai regulasi pembatasan ruang gerak dan penegakan protokol kesehatan yang ketat untuk meminimalisasi penularan virus; walau seiring berjalannya waktu, semakin banyak masyarakat yang sudah dituntut untuk beraktivitas di luar rumah. Maka dari itu, kami mengapresiasi Gojek yang telah secara proaktif berkontribusi dalam menyediakan layanan transportasi yang aman bagi masyarakat yang terpaksa bepergian melalui program vaksinasi untuk mitra driver-nya.”
“Dengan bekerja sama baik dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, Jangkauan 29 kota hanya dalam waktu kurang dari empat bulan merupakan capaian yang luar biasa. Saya optimis apabila seluruh pemain lintas sektor turut berkontribusi dalam percepatan vaksinasi Pemerintah seperti Gojek, kita akan segera dapat pulih dari pandemi COVID-19,” tambah Ahmad Yani.
Yudo Anggoro selaku Director of Center for Policy and Public Management, Sekolah Bisnis dan Manajemen, Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) menyampaikan, “Program vaksinasi menjadi fokus banyak pihak tidak hanya karena memberikan dampak baik bagi kesehatan, juga karena dapat meningkatkan rasa aman masyarakat yang dituntut untuk beraktivitas ke luar rumah. Terlebih di sektor transportasi, kami menemukan temuan bahwa faktor pemicu rasa aman masyarakat yang dituntut bepergian adalah program vaksinasi pengemudi transportasi. Hal ini tentunya hasil dari upaya kolektif Pemerintah serta pihak swasta seperti Gojek, yang terus memperluas program vaksinasi sesuai dengan ranah dan industri masing-masing.”
Upaya maksimal Gojek dalam mendukung program vaksinasi Pemerintah merupakan salah satu bentuk dari serangkaian #ProteksiEkstra yang Gojek hadirkan bagi seluruh ekosistemnya. Adapun beberapa inisiatif keamanan dan kebersihan yang telah Gojek sediakan sejak awal pandemi di antaranya:
- Fitur Ceklis Protokol Kesehatan dan Selfie Verifikasi Masker di aplikasi mitra driver ● Pengoperasian Zona NyAman (titik tunggu atau pemesanan GoRide dan GoCar Instan yang dilengkapi protokol kesehatan ketat) di puluhan titik di lokasi strategis
- Penggunaan sekat pelindung di armada GoCar dan GoRide
- Pemasangan air purifier di ribuan armada GoCar di Jabodetabek
- Fitur status vaksinasi mitra driver di aplikasi Gojek versi terbaru
“Inisiatif keamanan dan kebersihan akan terus menjadi prioritas Gojek demi semakin memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh ekosistem Gojek termasuk mitra driver dan pelanggan, serta masyarakat pada umumnya yang harus beraktivitas di luar rumah di tengah kondisi pandemi,” tutup Raditya. (ist)