Tim PPK ORMAWA Prodi TIP FTP Unud Rancang Pendampingan dan Pelatihan Pengolahan Produk Minuman Herbal Gula Semut-Serai Pada UMKM Karya Sari
(Baliekbis.com), Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK ORMAWA) Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana (Prodi TIP FTP Unud) yang terdiri dari 10 Mahasiswa yaitu Jessica Ayuningtyas Putranti, Ni Kadek Listera Pratysentani, Dwi Nanda Arta Maharani, Ni Wayan Mutriani, I Gusti Ayu Cintya Rahayu, Ihsanul Maulana, Putu Yuni Ayu Sari, Cindy Aprilia, Anak Agung Sagung Istri Mirah Aryeswari Yunantara, dan Rahiqi Machtum yang merupakan mahasiswa Angkatan 2020 merancang kegiatan Pengolahan Produk Inovasi Produk Herbal Berbasis Gula Semut Di Umkm Karya Sari, Kabupaten Tabanan. Kegiatan ini didampingi oleh Dosen Program Studi Teknologi Industri Pertanian yaitu Dr. Ir. Luh Putu Wrasiati, M.P.
Kegiatan Pelatihan Pengolahan Produk Inovasi pada UMKM Karya Sari, Pupuan Kabupaten Tabanan sedang berlangsung dan rencananya akan dilaksanakan dengan memberikan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan pengolahan produk Inovasi. Produk inovasi yang dimaksud adalah produk minuman herbal berbasis gula semut dengan penambahan serai untuk menjaga Kesehatan dalam masa transisi COVID-19. Hal ini dikarenakan Desa Karyasari, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan merupakan salah satu wilayah di Provinsi Bali yang memiliki potensi alam yaitu tanaman aren yang cukup melimpah sedangkan penambahan serai dikarenakan dapat meningkatkan kandungan bioaktif yang baik untuk kesehatan dan memberikan sifat organoleptik yang unik untuk produk yang dihasilkan.
Jessica Ayuningtyas Putranti selaku ketua kelompok menjelaskan bahwa Produk minuman herbal serai dan gula semut ini diharapkan nantinya akan menjadi solusi optimal dalam menjamin kesehatan setiap masyarakat desa serta sebagai penghasilan tambahan oleh UMKM Karya Sari, Tabanan. Hal ini dikarenakan sumber bahan baku yang tersedia di desa tersebut dapat dikatakan cukup melimpah untuk dimanfaatkan dalam proses pembuatan minuman herbal ini. Selain dari sumber bahan baku, antusias masyarakat desa juga lumayan tinggi terkait dengan pengadaan kegiatan penyuluhan serta pendampingan ini.
(sumber: www.unud.ac.id)