Tinggi, Hasil Panen Perdana Padi Organik Varietas Ngaos Sri Kuning di Subak Bakung Sidemen
(Baliekbis.com),Kelompok Tani Sri Kuning Subak Bakung Sidemen Karangasem melakukan panen perdana Padi Organik Varietas Ngaos Sri Kuning, Sabtu (7/5). Panen perdana yang diprediksi hasilnya cukup tinggi ini selain dilakukan puluhan anggota subak, juga turut serta Kadis Pertanian Tanaman dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Dr. I Wayan Sunada bersama staf, Dandim Karangasem Letkol Sutikno Dody Trio Hadi,S.Sos. dan sejumlah anggota dan Dirut BSO Ir. IBG Arsana. Juga hadir Country Manager Discova Ayu Kristiana yang turut mendukung pertanian organik ini.
Sebagaimana disampaikan petani lahan sawah mereka sempat tidak bisa ditanami cukup lama karena terputusnya aliran air. Discova melalui CSR-nya kemudian membantu dengan perpipaan sehingga air bisa masuk ke lahan petani. Dalam panen perdana ini, sekitar 7 hektar lahan di kawasan itu ditanami padi organik Varietas Ngaos Sri Kuning.
Pekaseh Subak Bakung I Wayan Puja menjelaskan penanaman padi organik ini terus meningkat. Ia optimis ke depannya, sisa lahan yang ada bisa dikembangkan padi organik. Menurut petani sebelumnya sempat dilakukan uji coba ternyata hasilnya bagus sehingga pengembangannya terus diperluas. “Kalau melihat pertumbuhannya yang bagus, kami optimis hasil panen perdana ini akan tinggi,” ujar petani yang terlihat sangat antusias.
Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Dr. Sunada memuji pertanian organik yang begitu cepat berkembang di Karangasem. Dikatakan pertanian organik ini sangat luar biasa manfaatnya baik untuk kesehatan maupun nilai ekonominya. Karena itu pihaknya memberi perhatian serius untuk pengembangannya.
“Saya mengapresiasi apa yang telah dilakukan karena sangat sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui Pembangunan Semesta Berencana menuju “Bali Era Baru” yang mengamanatkan pengembangan Sistem Pertanian Organik (SPO) untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan kesejahteraan krama Bali, budaya dan kearifan lokal Bali menuju pembangunan yang hijau, tangguh dan sejahtera dengan mengedepankan upaya-upaya menjaga ekosistem dan budaya secara berkelanjutan,” ungkap Sunada.
Ia juga berharap setelah panen, sisa tanaman ini bisa dilanjutkan dengan sistem salibu (salin ibu). Budidaya dengan sistem salibu akan meningkatkan indeks panen karena tidak lagi memerlukan pengolahan tanah dan persemaian tanam, sehingga rentang waktu produksi lebih singkat dan biaya lebih hemat.
Sementara itu Direktur PT Bali SRI Organik (BSO) Ir. IBG Arsana mengajak agar petani terus mengembangkan usaha taninya dengan menerapkan manajemen usaha sehingga bisa untung. “Petani harus ada wadah (kelembagaan) yang mendukung kegiatan usaha taninya mulai dari proses produksi, panen hingga pemasarannya,” jelas Gusde Arsana.
Sementara Dandim Karangasem Letkol Sutikno sangat mendukung pengembangan padi organik ini. “Saya yakin kalau usaha ini dilakukan secara bersama-sama hasilnya akan lebih bagus. Kami siap mendukung,” tambah Dandim. (bas)