Tinggi, Semangat Kebersamaan Warga Tempek Batukaru Asri Batubulan Membangun Lingkungan
(Baliekbis.com), Meskipun berasal dari berbagai etnis, agama dan daerah asal yang beragam, namun warga Tempek Batukaru Asri Banjar Tubuh Batubulan Sukawati, hidup sangat rukun dan penuh toleransi.
“Dengan semangat kebersamaan yang terjalin baik, warga bisa melaksanakan berbagai kegiatan baik yang bersifat fisik, sosial maupun spiritual dengan lancar,” jelas Wakil Ketua Tempek Batukaru Asri Banjar Tubuh Batubulan, Sukawati I Nyoman Mardika,S.T. di sela-sela Pujawali yang berlangsung di Bale Tempek Batukaru Asri Banjar Tubuh, Senin (15/10) malam. Odalan dilaksanakan setiap enam bulan pada Somaribek. Dalam rangkaian pujawali itu, warga bersama-sama ‘ngelawar’ dan pada saat pelaksanaan upacara persembahyangan juga digelar Tari Rejang Sari yang dibawakan anak-anak, Rejang Dewa oleh para remaja dan Rejang Renteng yang dibawakan ibu-ibu. “Semua kegiatan dilakukan dengan penuh semangat dan kebersamaan oleh warga tempek,” tambah Mardika,S.T.
Dijelaskan, meski warga tempek berasal dari daerah yang beragam dan kepercayaan yang berbeda, namun tingkat toleransi warga sangat tinggi. Sehingga kehidupan warga dengan jumlah 58 KK dan dari berbagai profesi itu berjalan sangat rukun dan tenang. “Kalau pun ada permasalahan, kami semua di sini selalu menekankan jalan musyawarah dan kekeluargaan,” tambah Mardika seraya menambahkan di lingkungan itu juga ada warga dari Perancis dan Australia yang berbaur hidup rukun bersama warga lainnya.
Kerukunan dan kekompakan tambah pria asal Padangbulia Buleleng ini juga terlihat selain ketika ada kegiatan upacara keagamaan juga dalam hal kegiatan fisik. “Kami di sini setiap bulan melakukan kerja bhakti gotong royong kebersihan untuk menjaga lingkungan. Warga juga secara swadaya bergotong royong mempaving jalan sehingga permukiman jadi rapi dan bersih,” tambah Mardika didampingi sejumlah warga. Salah seorang warga Ida Bagus Oka Gunastawa sangat mengapresiasi kerukunan warga di lingkungan yang terlihat bersih dan tenang itu. Menurut Gus Oka begitu kerap ia disapa, kemajemukan dan rasa kebersamaan dan toleransi yang begitu tinggi telah menciptakan keharmonisan antarsesama warga. (bas)