Tingkat Pengangguran Terbuka di Bali Menurun
(Baliekbis.com), Capaian beberapa indikator ekonomi Bali sepanjang tahun 2017, menunjukkan berbagai program pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah, baik ditingkat provinsi maupun kabupaten/kota serta seluruh stake holder telah mampu memberikan bukti yang nyata terhadap pembangunan ekonomi daerah. Demikian pernyataan yang disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta saat menghadiri kegiatan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) di Aula Gedung Bank Indonesia Provinsi Bali, Kamis (14/12).
Masih dalam sambutan tersebut, Gubernur Pastika pun memaparkan berbagai capaian yang sudah diraih Bali diantaranya ekonomi Bali pada triwulan III 2017 dapat tumbuh lebih tinggi menjadi 6,22 % dari triwulan sebelumnya yang mencapai 6,01%. Tingkat inflasi yang terkendali dan pertumbuhan ekonomi yang tetap tumbuh tinggi pada sepanjang tahun 2017 juga dapat mempertahankan tingkat kemiskinan. Angka kemiskinan di Provinsi Bali pada Maret 2017 tercatat sebesar 4,25% sama dengan periode Maret 2016, namun secara nasional lebih rendah dibandingkan tingkat kemiskinan nasional di periode yang sama, yaitu sebesar 10,64%. Begitu pula Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Bali menunjukkan penurunan yang signifikan, pada periode Agustus 2017 jauh lebih rendah dibandingkan tingkat nasional yang mencapai 5,50%.
Namun dibalik semua capaian tersebut, saat ini Bali sedang mengalami hambatan meningkatnya aktivitas vulkanis Gunung Agung yang telah memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi Bali dan khususnya pelaku Industri Pariwisata, serta akan mempengaruhi kinerja ekonomi Bali pada triwulan IV 2017 dan tahun 2017 secara keseluruhan. Untuk itu, melalui peningkatan sektor-sektor lainnya, hal ini diharapkan dapat segera teratasi. “Perekonomian bali juga dipengaruhi faktor eksternal khususnya jalur ekspor barang dan jasa. Seiring perbaikan ekonomi global 2017 dan Amerika Serikat yang didorong membaiknya kondisi tenaga kerja dan investasi, serta negara-negara mitra dagang utama Bali seperti Jepang, Eropa, serta Tiongkok masih menunjukkan pertumbuhan yang tinggi, saya harapkan ini menjadi angin segar yang menjadi peluang perluasan pasar ekspor barang dan jasa,” pungkas Pastika.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Causa Iman Karana juga menyampaikan hal senada dengan Gubernur Pastika, Ia pun menyampaikan apresiasi terkait capaian-capaian yang sudah diraih Bali. Terkait beberapa kendala yang saat ini dihadapi Bali, Ia pun menjelaskan bauran kebijakan Bank Indonesia yang terdiri dari 3 pilar yakni kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial, dan kebijakan sistem pembayaran, akan tetap difokuskan untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan, yang percaya sebagai prasyarat pokok bagi terciptanya pemulihan ekonomi yang lebih berkesinambungan. (sus)