Tingkatkan Kemampuan Instruktur BLK, Disnaker Gelar Pelatihan
(Baliekbis.com), Jumlah persentase pengangguran di Kabupaten Gianyar menunjukkan tanda penurunan di angka 1,02 persen pada tahun 2017. Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Gianyar, ada sebanyak 303.470 angkatan kerja (AK), yang produktif sebanyak 300.370 dan sisanya 3.100 belum bekerja. Hal itu diungkapkan Kepala Disnaker Kabupaten Gianyar Anak Agung Dalem Jagaditha usai memberi sambutan dalam pembukaan pelatihan peningkatan profesionalisme tenaga kerja instruktur Balai Latihan Kerja (BLK) di BLK Agrobisnis dan Industri Kabupaten Gianyar, Rabu (11/7).
Agung Dalem mengatakan, Pemda memiliki ekspektasi tinggi terhadap potensi sumber daya professional yang ada di Kabupaten Gianyar. Maka dari itu, pihaknya ingin mendorong para instruktur pelatihan BLK memiliki daya saing mumpuni, untuk dapat mentransfer dengan baik ilmu yang mereka miliki kepada para calon tenaga kerja.”Syaratnya mereka harus memiliki sertifikasi,”ucap dia. Lebih lanjut dikatakan, saat ini, arah dan minat dunia kerja di Kabupaten Gianyar masih didominasi oleh sektor pariwisata. Diikuti bidang lainnya, seperti olah saji, industri, pertanian, dan lainnya. Disnaker sedang berupaya mendesain pengembangan agar sektor kerja tidak hanya bertumpu pada titik pariwisata.
“Kami tidak ingin hanya larut di pariwisata. Sektor industri berusaha kami dorong lewat pemberdayaan masyarakat secara merata. Namun, sekali lagi, Pemda memiliki keterbatasan. Selebihnya pelaku swasta yang berperan penting menentukan bidang mana ingin digeluti. Kami sebatas memberi izin dan koordinasi melalui pelatihan-pelatihan ini,”jelas Agung Dalem. Terkait menurunnya angka pengangguran, Agung Dalem menyampaikan progres kerja Kabupaten Gianyar menunjukkan adanya peningkatan AK, diikuti meningkatnya daya serap. Hal tersebut sangat positif untuk bersaing di tengah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).”Kita tinggal menggenjot dan berusaha terus menurunkan presentase pengangguran. Begitu juga masyarakat yang berwirausaha mandiri mempunyai pengaruh besar dalam perekonomian,”pungkasnya.
Sementara itu, narasumber pelatihan instruktur LBK Bergianta Sinulingga mengatakan,pelatihan BLK digelar selama 10 hari. Berfokus terhadap penguatan teknik-teknik mengajar dan melatih. Juga, sebagai syarat untuk mendapat sertifikasi metodelogi dan teknis. “Saya harap di Bali, selain pariwisata, masyarakat juga harus cerdik memanfaatkan peluang kerja di bidang lainnya. Dalam pariwisata sebenarnya tumbuh sektor pendukung disekitarnya, contoh bidang kelistrikan, otomotif dan konsesi bangunan. Hal itu bisa mereka kembangkan, dalam upaya menciptakan potensi kerja yang lebih segar, inovatif, ketimbang hanya berpaku kepada pariwisata saja,”ucap Instruktur Intala Kementrian Ketenagakerjaan RI tersebut. (ari)