Tingkatkan Standar Keselamatan Angkutan Pariwisata, Dinas Pariwisata, Dinas Perhubungan, bersama Perusahaan Umum Daerah Kerthi Bali Santhi, TransTRACK, TÜV Rheinland Indonesia, dan DPD Organda Bali Menandatangani PKS Operasi Kreta Bali Smita
(Baliekbis.com), Guna meningkatkan standar keselamatan dan pelayanan angkutan wisata di Provinsi Bali, Dinas Pariwisata Provinsi Bali dan Dinas Perhubungan Provinsi Bali, bekerja sama dengan konsorsium yang terdiri dari Perusahaan Umum Daerah Kerthi Bali Santhi (KBS), PT Indo Trans Teknologi (TransTRACK), PT TÜV Rheinland Indonesia, dan DPD Organda Provinsi Bali, dengan bangga mengumumkan penandatanganan perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) untuk mengatur dan mengenai labelisasi sarana angkutan orang yang digunakan untuk tujuan pariwisata di Provinsi Bali, yang diberi nama Kreta Bali Smita.
Kreta Bali Smita adalah sebuah inovasi luar biasa yang dicetuskan oleh KBS bersama TÜV Rheinland Indonesia dan TransTRACK, yang bertujuan untuk menetapkan standar khusus dalam angkutan dan pengemudi Pariwisata Bali, dengan tujuan mewujudkan pariwisata berkualitas tinggi dan berkelanjutan di Bali. Konsorsium ini adalah langkah konkret dalam mendukung terciptanya aktivitas pariwisata yang inovatif dan berkualitas di Indonesia, khususnya di Provinsi Bali.
Mengacu pada Peraturan Gubernur Bali nomor 28 tahun 2020 tentang Tata Kelola Pariwisata Bali (pasal 16), ada amanat untuk menghadirkan jasa transportasi pariwisata yang profesional dan berfokus pada pelayanan wisatawan, mulai dari saat kedatangan hingga saat mereka meninggalkan Bali. Salah satu langkah konkret untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan menetapkan standar bagi seluruh pelaku angkutan pariwisata, yang akan menjadi pedoman bagi penyedia layanan dan pengguna layanan angkutan pariwisata, dengan harapan akan terjadi peningkatan berkelanjutan dalam kualitas pelayanan.
Sistem pelabelan Kreta Bali Smita bertujuan untuk meningkatkan standar dalam layanan angkutan pariwisata, dengan fokus utama pada keselamatan wisatawan dan kualitas layanan transportasi. Dengan inisiatif ini, diharapkan dapat memajukan industri pariwisata Indonesia serta meningkatkan pengalaman para pengguna layanan angkutan pariwisata di Bali.
Tjokorda Bagus Pemayun, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali mengatakan, “Kami sangat bangga dan bersemangat menyambut peluncuran sistem pelabelan Kreta Bali Smita. Inisiatif ini adalah tonggak penting dalam kemajuan industri pariwisata Indonesia, khususnya di Provinsi Bali. Dalam era di mana keselamatan dan kenyamanan para wisatawan adalah prioritas utama, sistem pelabelan ini membawa standar baru dalam layanan angkutan pariwisata. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam inisiatif ini, dan kami yakin bahwa kolaborasi ini akan membawa manfaat besar bagi industri pariwisata Indonesia.”
I Gde Wayan Samsi Gunarta, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali menambahkan, “Kami melihat sistem pelabelan Kreta Bali Smita ini merupakan langkah yang sangat penting dalam upaya meningkatkan keselamatan dan pelayanan di sektor angkutan pariwisata, khususnya di Provinsi Bali. Kerja sama ini mencerminkan komitmen kami untuk meningkatkan infrastruktur angkutan pariwisata dan memberikan pengalaman terbaik kepada para wisatawan di Bali.”
Perusahaan yang tergabung dalam konsorsium ini memiliki peran masing-masing dalam menjalankan program inisiatif Kreta Bali Smita. KBS adalah Perusahaan Umum Daerah Provinsi Bali yang didirikan dalam rangka menciptakan penyelenggaraan kepariwisataan Bali yang berkualitas dan inovatif berbasis teknologi informasi sehingga diharapkan tercipta tata kelola yang transparan, akuntabel, serta profesional. Dalam rangka menciptakan Transportasi Pariwisata yang lebih aman, nyaman, dan bernilai tinggi di Bali maka KBS berkomitmen untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan segenap stakeholder pariwisata Bali.
Sementara perusahaan penyedia layanan pengujian adalah TÜV Rheinland Indonesia, yang merupakan anak usaha TÜV Rheinland AG, perusahaan terkemuka berskala global di bidang Testing, Inspection, Certification, Consultation and Training yang berdiri tahun 1872 dan berpusat di Cologne German. Sedangkan, TransTRACK sebagai tech enabler memberi solusi terkait pengembangan pariwisata digital dengan Fleet Management System (FMS) dan DPD Organda Bali yang bertanggung jawab atas pengaturan dan pemberdayaan angkutan umum.
“Kami bangga menjadi bagian dari konsorsium yang menghasilkan sistem pelabelan Kreta Bali Smita. Sistem ini memperlihatkan dedikasi kami untuk mendigitalisasi dan meningkatkan operasional armada kendaraan secara efisien, khususnya dalam sektor angkutan pariwisata. Kami menyediakan solusi FMS yang dapat memantau lokasi dan perjalanan setiap kendaraan pariwisata, perilaku pengemudi dan penggunaan bahan bakar untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan penumpang, dan efisiensi operasional kendaraan”, ujar Anggia Meisesari, Founder dan CEO TransTRACK.
Sejalan dengan Dinas Perhubungan untuk peraturan kendaraan pariwisata, TransTRACK juga memiliki Sistem Manajemen Keselamatan (SMK) terutama pada fitur-fitur keamanan andalannya. Penerapan SMK ini juga dimulai dari sistem pelabelan bagi angkutan umum di Bali yang akan berguna untuk meningkatkan keamanan pengemudi serta penumpang.
Teknologi TransTRACK dilengkapi dengan kartu SIM global untuk meminimalkan blank spot (area kehilangan sinyal seluler), sehingga catatan perjalanan menjadi lebih komprehensif. Selain itu, sensor bahan bakar TransTRACK terintegrasi dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) guna meningkatkan akurasi pemantauan BBM hingga 98%, melebihi sensor bahan bakar pada GPS umumnya di pasaran.
TransTRACK juga telah sepenuhnya terhubung dengan sistem Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, mendukung proses penerbitan izin trayek untuk angkutan penumpang. Melalui kolaborasi ini, TransTRACK terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan keselamatan layanan angkutan umum penumpang, selaras dengan inisiatif pemerintah, terutama Dinas Perhubungan Provinsi Bali dan Dinas Pariwisata Provinsi Bali.