Tinjau Pasar Murah Kukuh, Ketua TP PKK Provinsi Bali: Menghaturkan Yadnya Jangan Sampai Menyisakan Utang
(Baliekbis.com),Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster mengatakan agar warga zaman sekarang tidak terlalu memaksa diri (mengutamakan gengsi) dalam menghaturkan yadnya agar ke depan tidak menyisakan utang setelah upakara.
“Mari kita menyiapkan haturan dengan tulus ikhlas tanpa harus mengutamakan jenis buah (impor). Jika bisa sebaiknya penggunaan buah lokal diutamakan. Selain dari harga dan kualitas, penggunaan buah lokal juga memberikan motivasi bagi petani lokal untuk mengolah tanaman buahnya untuk lebih baik. Sehingga ke depannya perekonomian masyarakat Bali, khususnya petani juga akan lebih berputar,” ujar Ny. Putri Koster saat meninjau Pasar Murah Desa Kukuh, Kerambitan, Tabanan, Sabtu (15/2/2020).
Putri Koster juga mengatakan kesehatan lansia menjadi perhatian pertama yang harus ditangani serius, mengingat lansia rentan dengan sakit akibat pola makanan yang juga harus diperhatikan khusus. “Kehidupan memberi arti bagi orang banyak saat orang lain merasakan manfaat dari kinerja selama ini,” imbuh Ny. Putri Koster.
Dikatakan besar kecilnya persembahan kepada Tuhan adalah sesuai keiklasan hati. Karena yadnya yang utama adalah haturan yang dipersembahkan sesuai tingkatan kemampuan. “Intinya adalah ungkapan rasa syukur dan terima kasih kita atas nafas dan berkah yang dirasakan,” tambah Ny. Putri Koster.
Dalam peninjauan pasar murah, Ny. Putri Koster didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan Rai Wahyuni Sanjaya dan segenap instansi terkait. Ny. Putri Suastini Koster juga mengingatkan agar anggota TP PKK Desa Kukuh, Kecamatan Kerambitan menyertakan sosialisasi untuk mengolah sampah secara manual dari rumah tangga sendiri agar tidak mencemari wilayah desa lain.
Pasar murah ini diprakarsai oleh TP PKK dan Pengurus Desa Kukuh, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, yang juga diperuntukan bagi warga Desa kukuh dalam rangka menyambut persiapan hari raya Galungan minggu depan. Kebutuhan yang dijual mulai dari janur, buah-buahan, tumpeng Banten, jajan surat, dodol, telur, minyak dan pisang. Semua yang dijual ini berada di bawah harga pasaran.
Setelah meninjau pasar murah, Ny. Putri Suastini Koster dan rombongan melanjutkan pembuatan produksi gula di pabrik gula semut merah, di Desa Karya Sari Pupuan, Tabanan.(ist)