Tjia Afianto : Minum Teh Bukan Sekadar Pelepas Dahaga
(Baliekbis.com), Minum teh sebenarnya tak bisa sembarang. Untuk mendapatkan hasil yang baik, selain kualitas teh juga cara penyajiannya harus benar. “ Jadi yang baik itu minumlah teh selagi hangat dan kemurniannya terjaga,” ujar Tjia Afianto, President Director PT Cahaya Karunia Persana (Cakap), produsen teh hitam Blesstea. Menurut Afianto , yang terjadi saat ini teh kerap diminum dingin bahkan ditambah es. Padahal ini kurang bagus dan menurunkan kualitasnya. Mindset minum teh ini yang harus diluruskan.
Teh sesungguhnya memiliki khasiat yang luar biasa untuk kesehatan khususnya teh hitam Blesstea. Bahkan minuman ini kalau tepat cara mengonsumsinya selain dapat mencegah banyak penyakit seperti kanker, asma, hipertensi, diabetes dan sejumlah penyakit kronis lainnya. Blesstea sudah teruji bermanfaat untuk kecantikan karena kandungan antioksidannya yang sangat tinggi. “Jadi kalau masyarakat memahami manfaatnya, teh bukansekadar melepas dahaga. Minum teh adalah upaya pencegahan yang efektif, mudah dan murah,” tambah Afianto didampingi Area Marketing Blesstea Wilayah Jakarta, Banten, Bali dan Lombok Agus Setyadi TY,S.E. belum lama ini.
Ditanya banyaknya jenis teh yang beredar termasuk yang celup menurut Afianto perlu diperhatikan kemurniannya dalam artiannya jangan sampai ada campuran batangnya. Dan bungkus celupnya juga harus diperhatikan higienisnya. Blesstea ingin jadi gaya hidup sehat. Jadi minum teh bukan sakadar penghilang haus dan karena minuman ini harganya murah. Tapi dengan minum teh yang benar bukan saja bikin sehat juga sejahtera. “Dengan teh, kita juga bisa mendatangkan kesejahteraan sebab dapat uang dan bahkan melancong ke luar negeri,” ujarnya. Jadi teh bisa mendukung pemerintah mengentaskan kemiskinan. Ditambahkan Afianto, pemakai teh paling tinggi di Indonesia. Blesstea sendiri sudah 8 tahun di Indonesia dan diproduksi dari kebun milik Negara yang ada di Jawa Barat. Selain dipasarkan di dalam negeri, Blesstea juga telah diekspor ke Eropa dan Timur Tengah. (bas)