Togar Situmorang: Annual Meeting IMF-WB Angkat Nama Bali dan Indonesia
(Baliekbis.com), Pengamat Kebijakan Publik dan Advokat Kawakan Togar Situmorang, S.H.,M.H.,M.AP., menilai positif adanya pertemuan tahunan IMF-WB di Bali karena dapat membawa dampak yang menguntungkan bagi perkembangan pariwisata dan ekonomi Bali. Selain pariwisata yang secara nyata sudah kedatangan 34 ribu lebih peserta delegasi dari 189 negara, ekonomi Bali juga diprediksi tumbuh hingga 6,5 persen.
“Ini tentu pencapaian yang bagus selain adanya promosi ‘gratis’ bagi pariwisata Bali ke 189 negara melalui peserta delegasi ketika mereka kembali ke negaranya,” ujar Togar. Karena itu terkait dengan adanya demo-demo yang menolak adanya IMF, ia berpendapat sesungguhnya adanya demo atau semacamnya yang terjadi belum lama ini bukanlah cerminan masyarakat Bali. Karena sikap masyarakat Bali sejak dulu sangat akrab dengan kedatangan tamu, perkembangan pariwisata dan acara-acara internasional yang dihelat di Bali. Togar menganggap bahwa para pendemo tersebut tidak pernah merasakan kebanggaan, prestise, serta tidak bisa menikmati kepercayaan negara lain dan tidak memikirkan dampak positif ke depan terkait adanya IMF-WB ini.
“Adanya kepercayaan yang telah diberikan ribuan delegasi IMF-WB maupun kepercayaan dunia saat ini, seluruh mata memandang tinggi Indonesia, terutama Bali. Kepercayaan ini tentu akan membawa keuntungan pula dari sisi investasi asing,” imbuh Togar yang juga sebagai Calon DPRD Provinsi Bali Dapik Denpasar nomor urut 7 dari Partai Golkar ini.
Di sisi lain, advokat yang kerap memberikan bantuan hukum secara gratis kepada warga miskin inj melihat banyak peserta dari annual meeting sangat bangga akan budaya dan tradisi Bali. Hal ini dapat dibuktikan dimana mereka menyempatkan diri mengunjungi tempat-tempat wisata dan pagelaran-pagelaran seni budaya. Untuk itu Togar Situmorang mengimbau masyarakat Bali untuk turut serta menjaga ketertiban dengan adanya perhelatan IMF-WB dan jangan ikut terpancing emosi terkait adanya demo-demo IMF-BW.
Aksi demonstrasi dari puluhan aktivis yang tergabung dalam aliansi Gerakan Rakyat Menentang International Monetary Fund World Bank (IMF-WB) terjadi untuk kedua kalinya di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Niti Mandala Renon, Denpasar.
Aksi ini dilatarbelakangi karena keberadaan IMF-WB yang dianggap oleh pendemo tidak dapat menyelesaikan masalah kemiskinan di Indonesia, malahan hanya membawa keuntungan bagi korporasi dan membesarkan ketimpangan yang akan menyengsarakan masyarakat, terutama buruh dan petani. (tmc)