Transaksi Nontunai di Tol, Bank agar Gandeng Institusi Dunia Kerja
(Baliekbis.com), GM Blue Bird Bali I Gede Putu Panca Wiadnyana menyarankan perbankan menggandeng institusi dunia kerja untuk mensosialisasikan dan menyebarkan informasi transaksi nontunai di Tol Bali Manadara yang akan diberlakukan 1 Oktober ini. Pekerja akan lebih mudah mematuhi ketika ada aturan dari top manajemen perusahaan dibandingakan secara sukarela. Demikian dikatakan Panca saat dalam diskusi Infrastruktur Perbankan Mendukung Penerapan Transaksi Nontunai di Tol Bali Mandara di Kantor Perwakilan Bisnis Indonesia di Denpasar, Selasa (12/9/2017). Penerapan transaksi nontunai di jalan Tol Bali Mandara menurutnya diyakini akan mendorong budaya masyarakat di Bali untuk menggunakan uang elektronik di sejumlah tempat.
Berkaca dari Blue Bird Bali, saat ini sekitar 3.500 armadanya keseluruhannya menggunakan uang elektronik untuk bertransaksi di jalan tol Bali Mandara dan mengisi bahan bakar di SPBU yang bekerja sama. Diakuinya, program yang digagas sejak akhir 2016 tersebut saat ini terbukti mencatatkan transaksi hingga Rp281 juta per bulan dan mencegah kebocoran dana BBM hingga parkir. “Tidak mudah memang, kami transaksi di pompa bensin eh mesin EDCnya disembunyikan terus alasannya rusak, lalu katanya bisa meledak kalau ditempatkan di pompa bensin. Banyak alasan memang untuk menghambat penerapan nontunai tapi dengan upaya dan kerja sama itu bisa,” jelasnya.
Panca mengungkapkan dengan transaksi nontunai semua dana dapat terlacak kemana digunakan oleh pengendara. Selain itu, pihaknya juga menyarankan agar tidak perlu khawatir dengan sistem ini karena akan terbukti lebih baik jika dibandingkan tetap menggunakan transaksi tunai. “Sebagaian besar masyarakat pekerja dan butuh top manajemen untuk ini jalan. Kalau semua perusahaan. Kita berpikir dije ngisi dije ngalihne [dimana beli dan top up], padahal sudah tidak perlu khawatir lagi kan tinggal lewat gawai bisa,” tuturnya.
GM Prasarana Airport Travel Agency I Wayan Sukses menyambut baik rencana transaksi nontunai karena meningkatkan kenyamanan dan layanan bagi wisatawan. Hanya saja perusahaan dengan 70 armada di Bandara Ngurah Rai ini menyarankan Jasamarga tetap menempatkan personil guna mengantisipasi ketika terjadi gangguan pada alat pembaca otomatis. Selain itu pelaku usaha menyarankan agar perbankan memudahkan cara pengisian ulang. Sukses memaparkan masalah jaringan sering menjadi alasan ketika konsumen hendak mengiisi ulang kartu, sehingga tidak membantu pengguna kartu elektronik ketika akan menambah saldo. “Mohon nanti dioptimalkan bagaimana masyarakat agar lebih mudah baik saat pengisinan maupun gerai. Kami berikan tempat kami untuk tempat kami penjualan di sana,” jelasnya. Dukungan juga diberikan Asosiasi Perusahaan Rentcar Daerah (Asperda). Sekretaris Asperda Bali I Made Mendra berharap sosialisasi lebih banyak dan lokasi untuk isi ulang diperbanyak dan sistemnya dipermudah. Diskusi ini juga menghadirkan narasumber Regional CEO Bank Mandiri Wilayah XI Bali dan Nusra R. Erwan Hermawan , Dirut PT Jasamarga Bali Tol Akhmad Tito Karim, GM Blue Bird Bali Nusa Tenggara I Gede Putu Panca Wiadnyana, GM Prasarana The Airport Travel Agency I Wayan Sukses dan dihadiri sejumlah pengusaha transportasi. (abt)