Triwulan II-2918, Kegiatan Usaha di Bali Tumbuh Lebih Tinggi
(Baliekbis.com), Kegiatan usaha di Bali pada triwulan II-2018 ini menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya. Hal ini sesuai dengan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali. Peningkatan kegiatan usaha terjadi pada sebagian besar sektor dengan peningkatan tertinggi pada sektor perdagangan, hotel & restoran yang tercatat memiliki nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 11,09% dan sektor bangunan dengan SBT sebesar 9,29%. Peningkatan tersebut antara lain didorong oleh faktor musiman seperti adanya Hari Raya Galungan dan Lebaran yang mendorong naiknya permintaan, khususnya di pasar domestik serta peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara pasca erupsi Gunung Agung. “Sejalan dengan peningkatan kegiatan usaha, tingkat penggunaan kapasitas produksi juga meningkat dari 80,30% pada triwulan I-2018 menjadi 88,98% pada triwulan II-2018,” ujar Kepala KPw BI Bali Causa Iman Karana dalam keterangan persnya di Denpasar, Senin (9/7).
Dikatakan, pulihnya kinerja dunia usaha juga terindikasi dari membaiknya kondisi likuiditas dan rentabilitas dibanding triwulan sebelumnya. Kemampuan perusahaan untuk mencetak laba (rentabilitas) meningkat tercermin dari saldo bersih yang naik hampir 10 poin menjadi 57,03%. Sementara indikator akses kredit perbankan selama 3 bulan terakhir juga dinilai lebih mudah dibanding triwulan sebelumnya. Peningkatan tersebut disebabkan oleh persentase responden yang menganggap akses kredit mudah dan normal lebih tinggi dari yang menganggap akses kredit lebih sulit.
Namun demikian, peningkatan kegiatan dunia usaha masih belum sepenuhnya diikuti dengan pulihnya penggunaan tenaga kerja. Hasil survey menunjukkan SBT tingkat penggunaan tenaga kerja masih mengalami penurunan dari 3,55% pada triwulan I 2018 menjadi -1,19% pada triwulan II 2018. Perlambatan tersebut disebabkan oleh efisiensi yang dilakukan perusahaan pada triwulan laporan sebagai imbas penurunan kondisi usaha di triwulan I 2018. “Kondisi ini diperkirakan akan kembali membaik di level 5,03% pada triwulan III-2018, seiring membaiknya optimisme pelaku usaha,” ucapnya optimis. (bas)