Tuangkan Eco Enzyme di Kolam Bajra Sandhi, Dr. Mangku Pastika, M.M.: Dosa Besar Kalau Tidak Merawat Alam

(Baliekbis.com), Bali harus bersyukur dianugerahi bumi dan alam yang bersih serta sehat. Ini pulau yang merupakan potongan surga yang masih ada.

“Jadi harus dirawat, gak bisa acuh apalagi dirusak. Dosa besar kalau tidak merawatnya apalagi sampai merusaknya,” ujar Anggota DPD RI dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika,M.M. pada kegiatan “Kudapil”, Selasa (6/2) bertempat di Monumen Perjuangan Rakyat Bali (MPRB) Niti Mandala Renon Denpasar.

Kudapil dengan tema “Penuangan Eco Enzym: Merawat Bumi Menjaga Lingkungan” dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara, Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja juga menghadirkan narasumber
Made Astana Yasa selaku Kepala UPTD MPRB (Monumen Perjuangan Rakyat Bali) Bajra Sandhi dan pengurus Bali Tresna Sujati (BTS).

Mangku Pastika menegaskan merawat alam, bumi beserta isinya yang merupakan ciptaan Tuhan merupakan tugas suci. Ini harus terus dilaksanakan dan merupakan salah satu hutang manusia kepada alam.

“Jadi harus ada sekelompok orang yang lebih dulu sadar dan memelopori. Memang gak bisa semua sekaligus. Namun ini harus terus dilaksanakan. Saya akan ajak siapa saja untuk merawat bumi ini. Salah satunya melalui kegiatan pembudidayaan eco enzyme ini yang sudah terbukti mampu memperbaiki kualitas kehidupan kita,” tegas mantan Gubernur Bali dua periode ini.

“Kita harus kurangi penggunaan bahan kimia kepada alam. Sebab zat kimia itu racun dan merusak alam (tanah) seperti penggunaan pupuk kimia dan pestisida,” tambah Mangku Pastika.

Di sisi lain, Mangku Pastika memuji keberadaan Bajra Sandhi dengan kawasannya yang luas. Kawasan hijau dengan lapangannya ini bukan hanya untuk menyehatkan fisik juga sebagai ‘makanan’ rohani. “Ini tempat sehat, kalau bisa tidak gunakan kimia. Apa mungkin ke depan bisa gunakan eco enzyme,” ujarnya.

Kepala UPTD Monumen Perjuangan Rakyat Bali I Made Artana Yasa menyampaikan kawasan ini memiliki luas 13,8 ha yang difungsikan dengan berbagai kegiatan di antaranya rekreasi seperti senam, yoga, reuni, diskusi dan olahraga. Jadi kawasan ini disiapkan sebagai tempat yang bersih dan nyaman.

Tempat ini juga berfungsi sebagai tempat edukasi nilai sejarah dari zaman purba dan perjuangan rakyat Bali merebut kemerdekaan dan pasca-kemerdekaan.
Artana berharap dengan penuangan eco enzyme yang kesekian kalinya ini dapat menjadikan air kolam menjadi lebih jernih.

Sadyuli Prihartati dari Bali Tresna Sujati menyampaikan eco enzyme merupakan cairan sejuta manfaat baik untuk lingkungan, rumah tangga juga kesehatan. Pihaknya secara berkelanjutan akan ikut merawat lingkungan MPRB, tak hanya dengan penuangan eco enzyme, juga melalui penyemprotan ke udara.

Komunitasnya juga secara berkesinambungan membuat eco enzyme dan mengedukasi masyarakat mengenai cara pembuatan dan memproduksi berbagai produk turunan eco enzyme, seperti menjadi sabun mandi hingga larutan pencuci piring dan pembersih lantai. BTS juga berkolaborasi dengan sejumlah UMKM peduli lingkungan.

Eco enzyme yang merupakan hasil fermentasi sisa sayur, buah, dan gula/molase) berfungsi dapat menjernihkan air dan udara, juga sebagai pupuk sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia. Dengan penggunaan eco enzyme ini pada pertanian dapat menghasilkan produk pertanian yang lebih baik (organik). Penggunaan eco enzyme dalam jangka waktu lama akan meningkatkan kesuburan tanah.

“Kegiatan merawat bumi seperti ini tentu harus terus dilaksanakan. Mudah-mudahan tidak saja kita dan lingkungan yang saat ini semakin sehat, sekaligus dapat mewariskan lingkungan yang sehat kepada anak cucu kita ke depan,” kata Mangku Pastika.
(bas)