Tumbuh Melesat, Jamkrida Bali Cetak Laba Bersih Rp7 Miliar

(Baliekbis.com), PT Jamkrida Bali Mandara (Perseroda)/Jamkrida Bali menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2024 di Ruang Rapat Wiswa Sabha, Kantor Gubernur Bali. Rapat ini dihadiri oleh seluruh pemegang saham, yakni Pemerintah Provinsi Bali serta seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota di Bali.

Direktur Utama Jamkrida Bali, I Ketut Widiana Karya memimpin jalannya RUPS. Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan bahwa meskipun berada dalam masa pemulihan ekonomi tahun 2024, Jamkrida Bali tetap mampu menunjukkan eksistensinya dengan mencatat pertumbuhan positif dan kinerja keuangan yang solid. Hal ini membawa dampak signifikan bagi UMKM di Bali. Laporan Keuangan Audited Tahun Buku 2024 menunjukkan bahwa laba bersih tahun berjalan mencapai Rp7.089.250.758,- meningkat 36% dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, jumlah aset perusahaan juga tumbuh 14% menjadi Rp493.533.285.084,- dibandingkan tahun sebelumnya.

“Sepanjang tahun 2024, jumlah pelaku usaha yang dijamin mencapai 97.698, meningkat 5,87% dibandingkan tahun 2023. Selain itu, total plafon penjaminan yang terealisasi pada tahun ini sebesar Rp6.156.598.488.470,- sehingga sejak awal berdiri pada 2011, total akumulasi penjaminan telah mencapai Rp46.400.051.309.850,-. Kami menjamin berbagai sektor produktif, mulai dari perdagangan, pertanian, kerajinan tangan, perkebunan, perikanan, peternakan, hingga industri kreatif, termasuk Surety Bond dan Kontra Bank Garansi, serta sektor non-produktif,” ujar I Ketut Widiana Karya.

Ia juga menambahkan bahwa sejak awal operasional, Jamkrida Bali telah menjalin kerja sama dengan 887 mitra usaha, termasuk BPD Bali, BPR, koperasi, LPD, BUMDes, LPDB, perusahaan daerah, perusahaan asuransi, perusahaan penjaminan, serta agen penjamin. Capaian ini merupakan hasil dari strategi inovatif perusahaan dan sinergi yang kuat dengan berbagai pihak dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang terus berkembang.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jamkrida Bali I Ketut Indra Satya Dharma Putra mengungkapkan bahwa, pada tahun 2025 perusahaan menargetkan plafon penjaminan sebesar Rp6.460.615.209.312,- yang terdiri dari Rp5.820.105.158.971,- untuk penjaminan kredit dan Rp640.510.050.341,- untuk penjaminan non-kredit. Fokus utama tetap pada sektor produktif guna mendukung pertumbuhan ekonomi Bali.

Dewan Komisaris Jamkrida Bali berharap agar pemegang saham dapat memberikan dukungan lebih lanjut dalam bentuk tambahan penyertaan modal guna meningkatkan kapasitas penjaminan. Komisaris Utama Jamkrida Bali Dewa Made Indra turut mengajak pemegang saham untuk memperkuat permodalan perusahaan, mengingat peran strategisnya dalam mendukung UMKM yang feasible namun tidak bankable.

Gubernur Bali Wayan Koster dalam pengarahannya yang disampaikan oleh Plt. Kepala Biro PBJEK Setda Provinsi Bali Ketut Nayaka menekankan pentingnya optimalisasi peran Jamkrida Bali guna meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi di Bali. Dukungan dari seluruh pemangku kepentingan sangat diperlukan, karena Jamkrida Bali berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam membantu UMKM yang mengalami kesulitan dalam mengakses pembiayaan akibat keterbatasan agunan.

Selama lebih dari 13 tahun beroperasi, Jamkrida Bali telah menjadi bagian penting dalam memfasilitasi akses pembiayaan bagi UMKM guna mendukung pengembangan usaha mereka. Menjelang usianya yang ke-14, perusahaan terus berupaya memperkuat strategi serta membangun sinergi yang lebih baik antara penjaminan kredit dan non-kredit, melalui inovasi dan berbagai terobosan dalam menghadapi dinamika bisnis modern.

Leave a Reply

Berikan Komentar