Ubud Fashion Week Dongkrak Ekonomi Pariwisata Bali
(Baliekbis.com), Ubud Fahion Week yang rencananya digelar pertengahan Tahun 2018 mendatang dinilai sangat strategis untuk melestarikan warisan nenek moyang khususnya di bidang fashion dan seni budaya lainnya. “Karena itu kita harapkan nantinya digelarnya Ubud Fashion Week ini bukan saja bisa melestarikan warisan-warisan budaya tersebut namun juga memberi nilai tambah di bidang ekonomi dan pariwisata,” ungkap Chairman Ubud and Beyond Tjok. Gede Bayuputra Sukawati di sela-sela acara The Embryo of Ubud Fashion Week yang berlangsung di Museum Puri Lukisan Ubud, Sabtu (25/11) malam. Pada acara tersebut juga dihadirkan sejumlah pelaku seni dan budaya di antaranya Mario Blanco yang mengulas banyak tentang fotografi dan lukisan yang digelutinya. “Untuk menghasilkan karya yang bagus harus banyak berbuat, belajar dan bertanya. Jam terbang itu penting,” jelasnya.
Embryo of Ubud Fashion Week tambah Tjok. Bayuputra merupakan cikal bakal yang disiapkan untuk pagelaran Ubud Fashion Week yang nantinya bukan saja akan diikuti peserta dari Ubud Gianyar juga kabapaten lainnya di Bali bahkan peserta luar Bali. “Ubud Fashion Week ini juga terbuka untuk budaya daerah lain yang nantinya bisa memperkaya budaya di Ubud namun tetap menjaga hal-hal yang menjadi pakemnya Ubud,” jelasnya seraya menambahkan Ubud Fashion Week ini diselenggarakan sejalan dengan perkembangan fashion saat ini yang popular di beberapa negara seperti, New York, Hongkong, London dan Paris. “Kami juga berharap ke depan Ubud Fashion Week bisa diterima di kalangan internasional, sebab kegiatan ini juga buka semata fashion namun juga menonjolkan lifestyle,” ujar Tjok. Bayuputra. Apalagi Ubud sudah cukup terkenal di manca negara. Sementara Ketua Panitia yang juga Ketua BPC HIPMI Gianyar I Wayan Gede Ari menjelaskan kegiatan ini merupakan embryonya Ubud Fashion Week yang mengangkat tema “Nature, Culture dan Future”. Karena itu dia berharap pelaku ekonomi kreatif di bidang fashion bisa mendukungnya dan ikut terlibat. Dalam ajang tersebut nantinya juga melibatkan masyarakat Ubud dan sekitarnya, dinas terkait serta KADIN (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) termasuk PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia). (bas)