ULTG Bali Selatan Diresmikan, Upaya Tingkatkan Layanan Listrik Kepada Masyarakat
(Baliekbis.com), ULTG (Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk) Bali Selatan diresmikan oleh PLTS GM Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali, Suroso didampingi GM PLN Distribusi Bali Nyoman Suwarjoni Astawa, Senin (10/12) di PLN Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk Bali Selatan Jalan Imam Bonjol Denpasar.
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan dilanjutkan dengan pengguntingan pita serta peninjauan lokasi juga dihadiri Muspika Kec. Denpasar Barat, EVP OR JBTBN Ari Wardana, GM UIP JBTB 1 Djarot Hutabri, GM UID Jawa Timur Bob Saril dan undangan lainnya. PLN ULTG Bali Selatan ini merupakan sumber listrik Bali Selatan, Sanur, Padangsambian, Pemecutan Kelod, Pesanggaran, Bandara Ngurah Rai, Gianyar, Amlapura yang membawahi 8 gardu induk VIP. Sedangkan untuk Bali Utara yang berlokasi di Kapal kini membawahi 7 gardu induk.
Suroso dalam sambutannya menjelaskan PLN ada tiga unit yakni unit distribusi, transmisi dan proyek. Unit Transmisi ini akan menyalurkan energi listrik dari pembangkit untuk nantinya dijual oleh unit distribusi ke konsumen. “Jadi transmisi ini penting untuk meningkatkan layanan ke masyarakat,” jelasnya. Dijelaskan, sebelumnya hanya ada satu ULTG atau basecamp di Kapal Badung. Sekarang dipisah menjadi dua yakni ULTG Bali Selatan di Jalan Imam Bonjol Denpasar dengan 8 gardu induk dan ULTG Bali Utara di Kapal Badung dengan 7 gardu induk. “Gardu induk ini agar distribusi energi listrik bisa baik sehingga dapat meningkatkan pelayanan ke masyarakat. “Dulu jadi satu sehingga dianggap kurang efektif karena jaraknya lebih jauh yang berpengaruh terhadap mobilisasi,” ujar Suroso seraya menambahkan ULTG Bali Selatan ini juga akan fokus pada bidang operasi dan pemeliharaan.
Diharapkan karena tempat sudah terpisah antara utara dan selatan, gardu induk bisa lebih meningkatkan keandalannya. Di sisi lain, Suroso berharap kepada masyarakat agar tidak main layang-layang dekat kabel PLN karena beresiko tinggi. Terkait pasokan listrik, dikatakan secara umum untuk Bali cukup. Namun saat ini sedang ada pemeliharaan di pembangkit Celukan Bawang. Selain itu kapasitas suplai dari Jawa juga terbatas hanya 350 MW. Sementara kebutuhan listrik di Bali 860 MW.
Hal senada dikatakan GM PLN Distribusi Bali Nyoman Suwarjoni Astawa terkait adanya pemeliharaan pada pembangkit di Celukan Bawang sehingga suplai agak terganggu. Meski demikian Suwarjoni memastikan saat Natal dan Tahun Baru pasokan aman, dan tak sampai ada pemadaman. PLN tambahnya tengah berupaya membatasi penggunaan minyak (BBM) pada pembangkitnya dan menggantikannya dengan gas. Ia berharap dalam kondisi ini masyarakat agar berhemat menggunakan energi listrik. “Penghematan 20 watt saja dalam sehari maka secara total Bali bisa hemat 28 MW,” jelasnya.
Suwrjoni juga menjelaskan adanya unit transmisi ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan keandalan pasokan listrik sampai ke konsumen. “Dengan hadirnya ULTG Bali Selatan ini maka pemeliharaan lebih mudah dan cepat penanganannya ketika ada masalah. “Jadi selain pembangkitnya andal, transmisi juga harus andal. Dimana dulu basecamp hanya di satu tempat, sekarang ada dua. Sehingga penanganan akan jadi lebih baik,” jelasnya. (bas)