Undiksha Canangkan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM
(Baliekbis.com), Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) berkomitmen untuk menjadi institusi yang berintegritas, Wilayah Bebas Korupsi (WBK), dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Komitmen tersebut diwujudkan dengan pencanganan, Selasa (5/7/2022) malam. Dalam hal ini, Undiksha diwakili Fakultas Ilmu Pendidikan.
Pencanangan yang berlangsung di Kuta, Kabupaten Badung ini dihadiri oleh Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Irjen Kemendikbudristek) Dr. Chatarina Muliana, S.H.,S.E.,M.H. Ia yang juga memberikan arahan menyampaikan apresiasi atas komitmen Rektor Undiksha bersama jajaran untuk menjadi institusi yang berintegritas menuju WBK/WBBM. “Dukungan dari pimpinan tertinggi dan Senat pada tim WBK itu sangat penting dan strategi dalam rangka melakukan perubahan dalam setiap perencanaan-perencanaan tahap WBK/WBBM,” ungkapnya.
Ia menyampaikan animo perguruan tinggi untuk menjadi zona integritas menuju WBK/WBBM sangat luar biasa. Hal tersebut menyusul adanya kebijakan bahwa universitas dapat diwakili oleh satu fakultas. Dijelaskan, aspek penting yang harus diperhatikan oleh perguruan tinggi untuk menjadi WBK/WBBM adalah adalah melakukan manajemen perubahan dari para pimpinannya, kemudian penguatan kebijakan-kebijakan, serta menunjukkan atau menampakkan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan. “Jadi harus ada hal-hal yang dibangun, misalnya tentang pengendalian gratifikasi, pengaduan masyarakatnya seperti apa, pelaksanaan dan optimalisasinya seperti apa. Ini perlu dukungan inovasi pelayanan,” terangnya.
Ditambahkan, pascapencanganan, ada tahapan lanjutan yang harus dilalui. Dalam hal ini, kementerian akan melakukan monitoring dan evaluasi. “Tim penilai internal akan turun untuk melihat langkah-langkah dalam persiapan membangun faktor perubahan yang dilakukan Pak Dekan dan tim WBK,” imbuhnya.
Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., menyampaikan langkah Undiksha untuk menjadi WBK/WBBM sesungguhnya sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu. Hal tersebut melalui peningkatan integritas dan profesionalisme sumber daya manusia sebagaimana yang menjadi harapan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB). “Seperti bagaimana kepedulian kita, tanggungjawab kita, disiplin kita, bagaimana kita harus sudah berani mengambil risiko dari semua kegiatan yang kita lakukan,” ucapnya.
Rektor yang terkenal humble ini juga menjelaskan penunjukan FIP untuk mewakili Undiksha tidak hanya karena tercatat sebagai fakultas tertua, tetapi juga seluruh program studi terakreditasi A. Capaian tersebut diyakini atas dasar adanya integritas pada civitas akademika.
Pencanangan ini diharapkan mendapatkan dukungan penuh dari seluruh civitas akademika. Diharapkan pula FIP dapat menjadi corong bagi fakultas lain. Sementara itu, Dekan FIP Undiksha, Prof. Dr. I Ketut Gading, M.Psi., mengatakan menyambut pencanganan ini, pihaknya telah melakukan persiapan, mulai dari persiapan mental para dosen, pegawai, laboran, dan mahasiswa dan sebagainya. “Untuk kegiatan berikutnya, kita Menyusun program sesuai dengan daya ungkit,” jelasnya.
Menurutnya, untuk menjadi WBK/WBBM, pelayanan terbaik harus dilakukan. Demikian juga dengan pengelolaan anggaran yang harus transparan dan akuntabel. “Bagaimana kita mengelola anggaran, serupiah pun tidak ada yang dikorupsi. WBK itu bertujuan mencegah terjadinya korupsi, sedangkan WBBM itu mencegah terjadinya KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme),” pungkasnya.
Acara pencanangan ini ditandai dengan penandatanganan piagam oleh Irjen Kemendikbudristek, Dr. Chatarina Muliana, S.H.,S.E.,M.H., Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., Ketua Senat Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Sudiana, M.Pd., dan Dekan FIP, Prof. Dr. I Ketut Gading, M.Psi. Selain itu juga ada Kepala BPMP Provinsi Bali, I Made Alit Dwitama, S.T.,M.Pd., sebagai saksi.
Pencanangan ini disaksikan oleh Ketua Lembaga, Kepala Biro, Dekan, Direktur Pascasarjana, Ketua Jurusan dan Koorprodi di lingkungan FIP Undiksha, serta mahasiswa secara luring. Selain itu, ada melalui daring, terdiri atas Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Buleleng dan pejabat terkait di lingkungan Kemendikbudristek. (hms)