Untuk Sukses, Sandi Ajak Generasi Milenial Kerja Keras, Cerdas, Tuntas dan Ikhlas
(Baliekbis.com), Bali memiliki berbagai potensi ekonomi yang luar biasa. Kalau ini dimanfaatkan dengan baik maka akan memberi pendapatan ekonomi yang tinggi. “Untuk sukses itu ada empat etos yakni kerja keras, cerdas, tuntas dan ikhlas. Dan semua itu harus dilandasi dengan kejujuran,” ujar Sandiaga Uno, calon wakil presiden yang berpasangan dengan Prabowo Subianto, Sabtu (8/9) malam di Sanur saat acara seminar yang dihadiri ratusan generasi milenial.
Seminar dengan tema “Menjadi Pengusaha Millenial Berskala Nasional” itu berlangsung santai tapi penuh semangat. Pasalnya peserta yang kebanyakan anak muda dan mahasiswa itu begitu antusias dengan pemaparan Sandiaga yang pengusaha itu. Maka tak mengherankan pertanyaan yang muncul lebih sarat ke usaha dan bisnis ketimbang politik.
Menurut Sandiaga, kondisi ekonomi saat ini dimana yang paling nampak adanya keterpurukan rupiah harus disikapi dengan bijak dan tidak perlu saling menyalahkan. Ini merupakan siklus sepuluh tahunan dimana ada terjadi turbulensi ekonomi.
“Saya di tahun 1998 di-PHK oleh perusahaan tempat saya bekerja ketika krisis ekonomi terjadi saat itu,” jelasnya menjawab pertanyaan.
Setelah dipecat, Sandi yang tak punya latar belakang keluarga pengusaha itu mengaku mulai terjun ke dunia usaha. Dengan kerja keras dan bekerja sama membangun jaringan, usaha yang dirintisnya berhasil. “Sekarang saya bisa mempekerjakan 30 ribu karyawan,” jelasnya. Jadi untuk sukses di bisnis itu tak harus berlatar belakang dari keluarga pengusaha. “Yang penting pula, usaha itu harus dibangun bersama-sama, dengan pertemanan dan mengembangkan jaringan. Harus ada yang urus produksi, pemasaran, dan lain lain,” tambahnya.
Untuk pebisnis pemula sebagaimana disampaikan seorang mahasiswa yang mengaku mencoba usaha minuman jus dengan label “Justrue”, Sandi menilai hal yang sangat bagus dan menjanjikan. Yang penting sesuatu itu yang original. Soal dolar yang naik terus, menurut Sandi bisa diatasi dengan cara berhemat, kurangi pakai barang impor dan kalau tour cukup di dalam negeri. (bas)