Unud Gelar Seminar “Inisiatif Implementasi Metode Wolbachia di Bali: Peluang dan Tantangan”
(Baliekbis.com), Universitas Udayana (Unud) menggelar Seminar “Inisiatif Implementasi Metode Wolbachia di Bali: Peluang dan Tantangan”, Kamis (30/11) di ruang Fisip Kampus Sudirman. Seminar dibuka Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, MP, IPU.
Dalam sambutan singkatnya Prof. Rai Maya Temaja mengatakan melalui seminar ini diharapkan Unud bisa turut berperan dalam pengkajian Wolbachia, sebelum nantinya dilepas di masyarakat.
Salah satu pembicara Dr. Sang Gede Purnama,SKM, MSc. mengatakan nyamuk berwolbachia ini adalah nyamuk yang baik. Banyak keuntungan yang didapat dari nyamuk ini.
Dr. Purnama yang juga Dosen Program Studi kesehatan Masyarakat FK Unud ini menjelaskan
keunggulan inovasi dengan Wolbachia yakni,
1. Menggunakan bakteri Wolbachia alami sebagai alat pengendalian vektor demam berdarah dengue.
2. Tidak Bergantung pada Pestisida Kimia
3. Mengurangi risiko resistensi nyamuk terhadap insektisida kimia.
4. Mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan organisme non-target.
5. Populasi nyamuk yang ber-Wolbachia dapat berkembang biak secara alami dan berkelanjutan.
6. Mengurangi penularan virus dengue dari nyamuk ke manusia secara signifikan.
7. Memberikan perlindungan kolektif kepada masyarakat dengan mengurangi risiko demam.
Ditambahkan, pengendalian demam berdarah dengan menggunakan Wolbachia adalah salah satu inovasi yang menjanjikan dalam upaya mengurangi penyebaran penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh virus dengue.
Wolbachia bekerja dengan menghambat replikas/virus dengue dalam tubuh nyamuk. ketika nyamuk dengan Wolbachia menggigit manusia, tingkat penularan virus dengue dari nyamuk ke manusia menurun secara signifikan.
Wolbachia telah ada pada populasi serangga selama puluhan ribu tahun. Wolbachia sangat umum ditemukan secara alami pada ratusan ribu spesies serangga.
WMP telah menyebarkan nyamuk ber-Wolbachia di 14 negara sejak tahun 2011. Indonesia (dan negara-negara lain) telah melakukan kajian analisis risiko independen. Wolbachia WMP bukan Rekayasa Genetik (GMO) hanya memindahkan Wolbachia dari lalat buah ke nyamuk Aedes aegypti betina, tidak mengubah struktur gen nyamuk atau Wolbachia
“Wolbachia ini aman bagi manusia, karena hanya hidup di sel serangga. Wolbachia tidak menyebabkan nyamuk menjadi lebih ganas sehingga tidak merubah sifat, fisik, perkembangan dan perilaku nyamuk,” tambahnya.
Wolbachia juga aman bagi lingkungan karena hanya hidup di sel organisme hidup. Aman bagi serangga lain. Perpindahan Wolbachia antar serangga tidak mungkin terjadi karena hanya berpindah dari induk betina ke keturunannya.
Terkait Tantangan Pengendalian Dengue, disebutkan
pengendalian vektor sering melibatkan penggunaan pestisida kimia, seperti insektisida, yang dapat membunuh nyamuk vektor. Pestisida ini harus diterapkan secara berkala, dan penggunaan berlebihan dapat mengarah pada resistensi veitor terhadap insektisida.
Penggunaan pestisida kimia dapat memiliki dampak negatif pada lingkungan dan organismo non-target. Efektivitas pengendalian vektor kurang efektif karena hanya membunuh nyamuk dewasa.
Pengendalian vektor dengan insektisida memerlukan biaya mahal dan perlakuan terus-menerus. “Dan jika penghentian perlakuan terjadi, populasi nyamuk vektor dapat kembali berkembang,” ungkapnya. (bas)