Upacara “Bedawang Yadram”, Jaga Bumi dari Bencana
(Baliekbis.com),Bumi saat ini sedang mengalami masa transisi dari zaman Kaliyuga ke zaman Kertayuga. Kemungkinan besar di masa transisi ini, bumi termasuk Indonesia akan mengalami guncangan dan dapat menimbulkan bencana.
“Petunjuk niskala yang diterima, diperlukan doa & ritual penyangga di 18 titik di pulau Bali. Oleh karena itulah upacara Bedawang Yadram dilaksanakan di tempat-tempat suci tersebut. Kasih dewata & dewati menurunkan aksara – aksara suci yang dimohonkan dapat menjaga keajegan Bali Dwipa dalam masa transisi ini,” ujar Ida Rsi Wisesanatha, Senin (9/12/2019).
Penyu atau Bedawang adalah binatang langka yang disucikan oleh umat Hindu sebagai simbol penjelmaan Dewa Wisnu dalam tugas beliau menyangga Gunung Mandara Giri sehingga bumi bisa ajeg posisinya.
Sementara itu Ir. A.A. Suryawan Wiranatha,M.Sc, Ph.D koordinator upacara ini mengatakan upacara Bedawang Yadram kali ini dilaksanakan di titik kelima dan keenam. Pada masing-masing titik akan dilepaskan satu ekor penyu.
Sesuai petunjuk niskala titik ke lima dan ke enam dilaksanakan di Pantai Masceti Gianyar dan Pantai Goa Lawah Klungkung. Forum Studi Majapahit dan Paiketan Krama Bali bekerjasama dalam pelaksanaan upacara ini sebagai bagian rasa tanggung jawab dan dilaksanakan sejalan dengan program Suksma Bali.
Dalam kesempatan yang sama, Ir. Ketut Darmika yang Ketua Divisi Parahyangan di Paiketan Krama Bali sebagai pelaksana lapangan upacara Bedawang Yadram mengatakan penyu yang digunakan adalah penyu hijau yang sangat langka keberadaannya. “Kami memperoleh penyu – penyu dari sumbangan masyarakat. Ada yang dari pusat penangkaran dan juga ada dari kelompok masyarakat,” jelasnya.
Untuk penyu kelima dan keenam dari BKSDA Bali. Beberapa waktu yang lalu ada kejadian heboh di Bali dimana ada truk penyelundup penyu menabrak pohon di daerah Jimbaran dan membawa Penyu sebanyak 18 ekor.
Penyu tersebut kemudian diminta untuk dilepaskan kembali ke habitatnya melalui upacara Bedawang Yadram ini. Ukuran penyu rata-rata memiliki beratnya 100 kg. Darmika mengaku akan berkoordinasi lagi dengan BKSDA Bali dan Polsek Kuta untuk memperoleh izin penyu-penyu yang lain untuk digunakan dalam upacara Bedawang Yadram berikutnya. (adn)