Upacara Munggah Deha Teruna, Terjaganya Tradisi Leluhur di Tengah Modernisasi
(Baliekbis.com), Di tengah modernisasi yang melanda begitu kuat dalam kehidupan, ternyata warga tak pernah meninggalkan warisan adat dan budaya leluhurnya. Seperti halnya pelaksanaan upacara Munggah Deha Teruna yang digelar di Kuta, sebuah kawasan yang penuh dengan kehidupan modern. Sebagai wujud menjaga tradisi warisan leluhur, empat anak yang baru menginjak masa remaja keturunan Puri Satria Dalem Kaleran Kuta pada Selasa (11/12) diupacarai ‘Munggah Deha Teruna’. Upacara yang dipuput oleh Ida Ratu Pedanda Putra Bluwangan Sanur itu diawali Upacara Ngekeb atau dipingit di dalam kamar yang telah dipersiapkan secara khusus.
Pemucuk Puri Satria Dalem Kaleran I Dewa Gede Mayun menyatakan upacarai ‘Munggah Deha Teruna’ merupakan tradisi turun temurun yang tetap dilestarikan oleh pihak keluarga Puri Satria Dalem Kaleran Kuta meski di tengah gempuran hingar bingar wisatawan mancanegara. “Ini sebagai bentuk ucap syukur kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa karena anak-anak kami sudah bisa melewati kehidupan masa anak-anak dengan baik dan sehat serta memohon tuntunan kepada Tuhan dalam perwujudan Sang Hyang Semara Ratih agar ke depannya saat remaja bisa menjalani kehidupan bisa lebih baik lagi. Sehingga tahu mana yang baik dan tidak baik yang harus dilakukan di masa remaja,” ucap Dewa Gede Mayun kepada media.
Empat anak remaja keturunan Puri Satri Dalem Kaleran Kuta yang diupacarai Ngekeb atau dipingit dalam kamar sebagai rangkaian upacara Munggah Deha Teruna atau Ngeraja Swala untuk anak perempuan dan Ngeraja Singa untuk anak laki-laki yaitu Dewa Ayu Agung Widyaswari Putri Mahayuni (13 tahun), Dewa Made Dwiva Pramana Jaya (14 tahun), Dewa Ayu Sri Putri Meheswari (14 tahun), Dewa Made Putra Surya Nalendra (12 tahun).
Setelah melewati upacara Ngekeb, selanjutnya keempat anak yang menginjak masa remaja itu selanjutnya melalui upacara Ngunye atau Megayot dimana keempat anak yang menginjak remaja itu diarak sejumlah warga dengan menggunakan tandu melewati sejumlah ruas jalan di wilayah kampung turis Kuta. Tujuannya adalah memperkenalkan bahwa di Puri Satria Dalem Kaleran telah lahir anak-anak yang saat ini menginjak masa remaja agar diketahui oleh masyarakat luas
Menurut Dewa Gede Mayun, setelah mengenal keberadaan putra-putrinya yang menginjak masa remaja ini agar turut serta membantu mengawasi dan memberikan tuntunan didalam melaksanakan kehidupannya dan pengabdiannya di masyarakat bisa berjalan dengan baik. “Harapannya kami sebagai orang tua tidak bisa mengawasi anak-anak kami selama 24 jam penuh, tentunya mengharapkan kepada masyarakat luas khususnya masyarakat Kuta ikut membantu membimbing dan mengawasi dalam kehidupan sehari-hari agar berjalan di jalan yang benar,” jelasnya.
Puncak acara ‘Munggah Deha Teruna’ digelar persembahyang di Pura Bale Agung atau Pura Desa Kuta untuk memohon Ida Sanghyang Widhi Wasa yang dalam hal ini Ida Betara Kahyangan Tiga agar senantiasa diberikan sinar suci tuntunan kebajikan. (dbb).