Voice of Bali Sukses di Thailand
(Baliekbis.com), Voice of Bali (VOB) adalah sebuah kelompok paduan suara atau Choir asli Bali yang patut diperhitungkan keberadaannya, bukan karena siapa pembentuk dan dari latar belakang mereka namun lebih kepada prestasi yang sudah mereka persembahkan kepada Indonesia dan Bali khususnya. Gold Diploma kategori Folklore dan Mix Choir pada acara 1st Lanna International Choir Competition di Chiangmai, Thailand pada Oktober 2016 lalu sukses mereka bawa pulang ke Tanah Air tercinta.
Terbentuk sejak 2012 silam secara independen, VOB yang bermarkas di Jl. Bisma Br. Tapak Gangsul Denpasar tersebut ternyata memiliki sebuah perjalanan yang unik tatkala mau mengikuti ssbuah kompetisi, semisal mereka harus mengumpulkan dana sendiri untuk sebelum berangkat ke tempat kompetisi. “Benar-benar mandiri, 90% dana untuk mengikuti kejuaraan dari kami sendiri, sisanya ya suntikan dari pengurus,” ungkap Putri Kana selaku sie Musikalitas dari choir Voice of Bali saat ditemui disela-sela istirahat mereka Minggu (30/4/2017) di Secret Garden Village, Bedugul. Tepat setahun pasca terbentuknya Voice of Bali di tahun 2013 Gold Medal berhasil mereka kantongi dari kategori pop & jazz serta Silver Medal dari kategori folklore pada acara Bali International Choir Competition yang berlangsung di Bali. “Ya medali adalah cermin dari hasil kerja keras kita, astungkara meski saat itu kita baru setahun terbentuk kita sudah bisa membuktikan kalau kita layak dan mampu bersaing,” ujar perempuan yang akrab disapa Kuna tersebut.
Lebih lanjut, Voice of Bali yang berada dibawah asuhan Jhosep Sulaksana atau akrab disapa dengan nama Mas Jojo tersebut di tahun 2016 sempat memiliki cerita menarik sebelum akhirnya mereka berangkat untuk ikut kompetisi di negeri Gajah Putih Thailand. Kuna menceritakan sebelum berangkat mereka harus “ngamen” dari cafe ke cafe, dari tempat satu ke tempat lainnya. Hal ini dilakukan semata-mata hanya untuk mengumpulkan uang sebanyak Rp 250 juta. “Ya ini salah satu bentuk dari konsekuensi kita, karena jika kita mengandalkan pemerintah cukup susah dan sepertinya akan menjadi mustahil, astungkara kurang-lebih dalam waktu 4 bulan kita nerhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 250 juta,” tuturnya sembari melempar senyum manisnya.
Ternyata jerih payah dari group yang sebagian besar dikuasai remaja ini berbuah manis, Gold diploma kategori folklore dan mix choir pda acara 1st Lanna International Choir Competition di Chiangmai, Thailand pada Oktober 2016 kemarin sukses mereka bawa pulang ke Tanah Air tercinta. “Kami mengikuti sebuah kompetisi bukan semata untuk mencari popularitas namun untuk melatih diri serta menguji tingkat kemampuan kita. Selain itu kompetisi itu bagi kami adalah sebuah tempat untuk memotivasi diri,” tuturnya.
Group vocal yang beranggotakan sebanyak 60 orang tersebut berharap pemerintah ikut memperhatikan serta mendukung keberadaan mereka. “Harapan kami nantinya pemerintah bisa lebih memperhatikan lagi keberadaan kami, serta menyamaratakan posisi kita dengan yang lainnya,” tutupnya. Di tahun 2014 lalu Voice of Bali juga sempat menggelar konser tunggal yang dilangsung di Gedung Kesirarnawa kawasan Art Centre Denpasar. (ist)