Wabup. Mahyastra Panen Perdana Demplot Padi Hibrida Brangbiji
(Baliekbis.com), Ditengah gempuran alih fungsi lahan dan semakin menyempitnya luas areal pertanian, kabar gembira datang dari dunia pertanian di Kabupaten Gianyar. Melalui cara peningkatan indek pertanaman dengan program UPSUS Pajale atau pemanfaatan varietas unggul baru, telah diuji coba demplot padi Hibirida Brangbiji yang hasilnya diharapkan lebih melimpah dari padi non hibrida. Dengan memanfaatkan lahan Kantor BPP Kecamatan Tampaksiring seluas 0,4 Ha atau sekitar 40 are di Subak Belong Br. Tarukan Desa Pejeng Kaja Tampaksiring, akhirnya panen perdana Demplot padi hibrida Brangbiji dapat dilakukan oleh Wakil Bupati Gianyar Made Mahayastra bersama para pekaseh Se- Kecamatan Tampaksiring pada Kamis (7/12). Berdasarkan data di Dinas Pertanian, Kabupaten Gianyar memiliki luas 36.800 Ha, sedangkan luas sawah irigasi sampai dengan tahun 2017 masih tersisa seluas 14.376 Ha dengan jumlah kelembagaan subak 426 subak sawah dan rata rata indek pertanaman antar 2,00 sampai dengan 2,50 per tahun. Seperti dijelaskan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar I Made Raka, permasalahan utama yang dihadapi Kabupaten Gianyar sebagai daerah pariwisata adalah alih fungsi lahan ke non pertanian sulit dibendung dan cenderung meningkat tiap tahun. Sementara itu disisi lain kebutuhan akan beras juga meningkat seiring dengan pertambahan penduduk. Namun karena luas lahan pertanian, khususnya sawah semakin berkurang maka peluang peningkatan produksi beras yang paling memungkinkan adalah dengan peningkatan mutu intensifikasi melalui penerapan teknologi budidaya pertanian.
Ditambahkan, produksi rata rata yang telah dicapai untuk padi non hibrida adalah 61,08 Ku/Ha atau rata-rata 6.108 kg/Ha/Mt. dengan pelaksanaan demplot padi hibrida Brangbiji ini rata-rata ubinan didapat hasil 10,500 Kw/Ha setara produksi 10,500 ton/Ha/Mt. dengan demikian selisih antara padi non hibrida dengan hibrida 3.500 sampai dengan 4.000 ton/Ha. I made Raka juga mengatakan demplot atau kajian varietas padi Hibrida Brangbiji di kabupaten Gianyar bekerja sama dengan PT. Makmur Sejahtera sebagai penyalur dan produsen bibit padi hibrida F1 Varietas MS811 dengan nama Brangbiji. “ Keunggulan dari padi Hibrida Brangbiji ini adalah kemampuan untuk berproduksi yang lebih bayak dibandingkan dengan varietas non hibrida. Apalagi didukung oleh pemupukan dan pengendalian hama yang baik, pasti hasilnya akan melimpah,” jelas I Made Raka.
Sementara itu Wakil Bupati Gianyar yang pada kesempatan itu didampingi Ketua TP.PKK Kabupaten Gianyar, Ny. Surya Adnyani Mahayastra pada kesempatan itu mengatakan pemerintah tidak mau tanggung-tanggung dalam membantu kesejahteraan para petani. Melalui Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB), pemerintah akan membantu mulai dari hulu hingga ke hilir, seperti mulai masalah pembibitan, pupuk, hingga pasca panen. Bahkan untuk tahun 2018 telah dianggarkan bantuan bibit padi hibrida untuk petani di Gianyar.
“ Saya harap petani mulai menanam bibit padi hibrida, melihat hasilnya yang cukup melimpah ini saya kira petani bisa hidup sejahtera dari hasil panennya,” tegas Wabup. Mahayastra. Bahkan pada sesi tanya jawab dengan petani, Wabup. Mahayastra memberi penjelasan yang detail saat menjawab pertanyaan salah satu pekaseh yaitu pekaseh Subak Nyembulan Br. Pande Desa Pejeng I Wayan Nesa. Sama seperti yang dialami petani lainnya, Wayan Nesa lebih banyak menanyakan masalah subsidi bibit, pupuk , pengairan hingga alih fungsi lahan. Wabup. Mahayastra pada kesempatan itu berjanji akan memperketat bahkan tidak memberi izin jika ada warga yang inin menjual lahannya atau alih fungsi lahan. Sedangkan untuk untuk masalah irigasi, jika membutuhkan perbaikan atau pembangunanirigasi besar maka petani dapat mengajukan ke pemerintah melalui dinas/instansi terkait. (eni)