Wabup Suiasa Ajak Masyarakat Jalankan Yadnya Tulus dan Iklas
(Baliekbis.com), Usai melaksanakan persembahyangan bersama untuk memohon keselamatan kepada Ida betara/betari yang meligia di singasana pura Penyarikan Desa Adat Kutuh Kuta Selatan Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa dalam kesempatan tersebut memberikan seberkas makna yadnya yang dilakukan dan yang telah dilaksanakan oleh umat se Dharma di Desa Adat Kutuh. Dalam melaksanakan suatu upacara yadnya, tidak dituntut untuk merayakan dengan mewah apalagi hingga menghamburkan uang, atau bahkan upacara hanya untuk mengejar prestise semata. Hal itu disampaikan Wakil Bupati Badung , I Ketut Suiasa, saat menghadiri Puncak Karya Mamungkah, Mlaspas, Pedagingan, Ngenteg Linggih Padudusan Alit, Wraspati Kalpa Agung Medasar Tawur Panca Agung di Pura Penyarikan Desa Adat Kutuh Kuta Selatan, Badung, (12/10).
Suiasa berharap masyarakat Desa Adat Kutuh Kuta Selatan dapat menjalankan ritual dengan sederhana dan lebih memaknai dari yadnya itu sendiri. jika nyadnya yang dilaksankan dengan tulus dan iklas niscaya rejeki yang lebih akan datang dengan sendirinya dan alangkah bijaknya jika kita disamping tetap dapat menjalankan Yadnya sebagai umat dan dapat berbagi dengan sesama. Dengan yadnya ini tentunya juga ikut berpartisipasi dalam upaya pengentasan kemiskinan yang dicanangkan dan dikerjakan oleh pemerintah.
Dalam kesempatan itu, Suiasa mengapresiasi langkah warga pengempon pura dan masyarakat Desa Adat Kutuh Kuta Selatan yang melaksanakan upacara ini dengan biaya swadaya urunan. Meskipun upacara keagamaan dilaksanakan dengan sederhana, namun yadnya yang dilakukan dengan hati yang tulus ikhlas adalah tujuan utama” ucapnya.
Di samping itu, Ketut Suiasa menghimbau kepada masyarakat agar melaksanakan yadnya dengan tulus iklas dan “satya”, yang berarti bagaimanapun bentuk dari pelaksana upakara dan yadnya tersebut agar mengedepankan sikap-sikap setia dan tulus iklas. Tak hanya itu, Suiasa juga mengajak umat se Dharma untuk meningkatkan sradha Bhakti dan tata krama agama Hindu supaya tetap ajeg dan juga untuk meningkatkan swadharma beragama serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tak lupa, dia mengajak seluruh masyarakat untuk tidak jenuh menjalankan yadnya yang merupakan warisan leluhur , untuk keberlangsungan tradisi demi kesejahteraan masyarakat Desa Adat Kuta, Badung untuk keajegan Bali.
Adapun upakara yang dilaksanakna pada 12 Oktober merupakan Puncak Karya Mamungkah, Melaspas, Pedagingan, Ngenteg Linggih padudusan Alit, Wraspati Kalpa Agung Medasar Tawur Panca Agung dipuput oleh Ida Pedanda Griya Tegal Darmashaba. Terdapat juga upakara piodalan catur rebah, pengenteg penyejek dan caru ayam 5. Acara dihadiri oleh Anggota DPRD Dapil Kutuh Kuta Selatan Nyoman Mesir, Kakanwil Agama Prov. Bali Nyoman Yastra, Kepala Kantor Agam Kab, Badung Nyoman Arya, Camat Kuta Selatan I Wayan Wirya, Lurah Benoa I Wayan Solo, para tokoh adat desa adat Kutuh, pengempon pura serta masyarakat setempat. Pada kesempatan tersebut punia Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa diserahkan oleh Anggota DPRD Badung Nyoman Mesir kepada panita karya Nyoman Darka yang didampingi para Pemangku Pura Penyarikan Desa Adat Kutuh. (ist)