Wagub Cok Ace Harap Masukan Berharga Dari Perhelatan Mahasabha PPTSAS ke 2
(Baliekbis.com), Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengharapkan masukan berharga para penglingsir, tokoh dan semeton organisasi atau Paiketan untuk turut berperan dalam pembangunan Bali. “Saya harap bisa turut memberikan masukan dan bimbingan, dalam melaksanakan tugas kami sebagai pemimpin provinsi Bali. Tuntunan para penglingsir dan semeton semua sangat berharga untuk pembangunan Bali kedepan,” Tukas Wagub Bali dalam sembrama wacana-nya di acara Mahasabha ke 2 dan Hut ke 4 Paiketan Pasemetonan Trah Sri Arya Sentong (PPTSAS) di Wantilan Taman Pujaan Bangsa, Margarana, Tabanan pada Jumat (16/8) pagi.
Pria yang akrab disapa Cok Ace ini menyebut Visi nangun Sat Kerthi Loka Bali, juga mencakup pula usaha untuk menjaga keharmonisan krama di seluruh Bali. ” Kita ingin bersatu semua pasemetonan dan paiketan di Bali. Jangan malah saling bertikai antar saudara dan semeton. Satukan pikiran dan rasa persatuan di seluruh masyarakat, krama Bali,” Tandas Wagub Cok Ace. ” Harus ada proses-proses perbaikan dan konsolidasi berbagai konflik yang terjadi. Karena semuanya, punya kewajiban dalam menjaga Bali,” Tambahnya.
Dilanjutkan penglingsir Puri Ubud ini, dirinya kini diberikan kesempatan untuk ngaturang ayah di Bali bersama Gubernur Wayan Koster.” Kita bersama menyelesaikan masalah-masalah riil di Bali. Kita lihat kesadaran sebagai umat Hindu, sebagai Orang Bali yang makin memudar. Kita cari cara, dengan peraturan regulasi-regulasi, contohnya peraturan tentang penggunaan pakaian adat Bali. Kalau bukan kita yang memakai, siapa lagi ? Lalu ada pula peraturan tentang bahasa dan sastra Bali. Disana tempat kita belajar, filosofi, etika dan lainnya,” Ujarnya.
Lalu disebutkannya, Perda desa adat dibuat untuk mengatur lebih jauh keberadaan, eksistensi desa adat. “Mari bersama kita dukung dan kuatkan,” Katanya. Juga ditambah pembangunan fisik seperti jalan short cut ke Singaraja sudah dalam progres, dan tahun depan ditargetkan sudah selesai.
Sementara itu Ketua Panitia I Gusti Ketut Purnayasa keberadaan paiketan tersebut merupakan pemikiran sejak lama. ” Setelah diinvetaris, jumlahnya cukup banyak, ada di seluruh Bali hingga luar sehingga perlu mewujudkan wadah berkumpul dan berkomunikasi,” Jelasnya. Mahasabha ini sendiri dipaparkan Purnayasa diadakan untuk memperingati HUT yang ke 4. “Mahasabha Dilaksanakan selama 2 hari dimana peserta jumlahnya hampir 2 ribu orang peserta,” Tukasnya. Mahasabha sendiri antara lain membahas keputusan-keputusan, anggaran rumah tangga dan memilih pengurus periode 2019-2024. Dalam acara tersebut, hadir pula perwakilan anggota DPRD Bali, Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya. Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga, Pemuka agama, Sulinggih, serta Pinandita, Bendesa Madya/MMDP Wayan Artha Dipha serta Penglisir puri sejabag Bali. (ist)