Wagub Cok Ace Sambut Baik Asia Traditional Orchestra
(Baliekbis.com), Untuk kesekian kalinya, Bali kembali dipilih untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan event Internasional. Kali ini, sejumlah seniman ASEAN dan Korea Selatan akan unjuk gigi di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Provinsi Bali pada Selasa (12/11) malam.
Dipilihnya Bali sebagai lokasi penyelenggaraan disambut baik Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau yang akrab disapa Cok Ace. Ia menyampaikan selamat datang kepada para seniman yang akan tampil pada Asia Traditional Orchestra (ATO) 2019 di Pulau Dewata. Hal ini disampaikan Wagub Cok Ace saat menerima gala dinner rombongan ATO di Jaya Sabha, Rumah Jabatan Gubernur Bali, Denpasar, Senin (11/11) malam.
Dalam sambutannya, Wagub Cok Ace mengucapkan terimakasih atas dipilihnya Bali selain Jakarta sebagai tempat penyelenggaraan ATO. Menurut Wagub Cok Ace, musik tradisional tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat Bali karena digunakan dalam ritual upacara atau yadnya. Ditambahkan tokoh Puri Ubud ini, meski perkembangan jaman begitu cepat dan teknologi begitu pesat, namun Gamelan atau alat musik tradisional Bali tidak akan hilang karena anak muda Bali terus melestarikannya. Bahkan sekarang gamelan atau musik tradisional Bali sudah bernilai ekonomi.
Lebih lanjut, Wagub Cok Ace mengatakan, Pemprov Bali juga telah berkomitmen untuk selalu melestarikan seni, adat dan budaya Bali agar tetap ajeg serta lestari sesuai dengan visi misi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
“Pemprov Bali juga memberikan dukungan penuh kepada institusi yang melindungi gamelan bali. Termasuk Institut Seni Indonesia Denpasar, SMK di Batubulan dan masih banyak lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kemendikbud RI, Nadjamuddin Ramly menyampaikan jika ATO merupakan salah satu kolaborasi yang sangat indah dimana 10 negara ASEAN bersama Korea Selatan akan tampil di Bali.
Ramly berharap nantinya kegiatan sebesar ini akan berkelanjutan dan dilaksanakan di negara ASEAN lainnya. Bahkan Asia Traditional Orchestra ini diharapkan dapat dikembangkan dan diperkenalkan ke wilayah di luar negara ASEAN dan Korea. (ist)