Wagub Sudikerta Ajak Umat Semangat “Ngayah”
(Baliekbis.com), Pelaksanaan sebuah upacara atau karya tidak dapat dipungkiri akan memerlukan biaya serta tenaga yang cukup banyak demi kelancaran jalannya karya yang dilaksanakan. Untuk itu, peran umat untuk “ngayah” sangat diperlukan tanpa memandang status ataupun golongan. Karena dengan semangat gotong-royong, karya yang dilaksanakan akan berjalan dengan lancar. Demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta saat menghadiri rangkaian karya Mamungkah, Mupuk Pedagingan, Ngenteg linggih, Padudusan Alit Pura Jaba Tandeg Luhur Aseman, Br. Aseman, Desa Manikyang, Selemadeg, Tabanan, pada Senin (11/9) pagi.
“Karya yang dilaksanakan seperti saat ini, yakni Mamungkah, Mupuk Pedagingan, Ngenteg linggih, Padudusan Alit pastinya memerlukan banyak biaya maupun tenaga. Untuk itu, semangat Ngayah para umat atau krama disini sangat diharapkan demi kelancaran jalannya karya ini,” ujar Sudikerta. Sudikerta yang dalam kesempatan terdebut didampingi Karo Kesra Setda Provinsi Bali A.A Gede Geriya menambahkan jika semangat gotong-royong dalam sebuah karya atau upacara jangan sampai melihat status atau golongan. Karena karya yang dilaksanakan merupakan milik bersama. “Kalau Ngayah jangan sampai berpikir tentang status ataupun golongan, mau miskin, kaya, punya atau tidak punya, kalau sudah melaksanakan karya seperti saat ini, ya kita semua yang harus melaksanakannya,” tegas Sudikerta.
Diharapkan, semangat umat untuk Ngayah bisa terus ditingkatkan lagi. Dengan demikian, umat harus memiliki keyakinan yang kuat, dan berdedikasi serta semangat yang tinggi untuk “ngayah” demi kemajuan umat Hindu kedepannya. “Kesadaran yang tinggi akan tanggung jawab kita sebagai umat sangat dibutuhkan. Namun, hanya sebagian kecil dari kitau yang memiliki kesadaran akan pentingnya Ngayah untuk kemajuan bersama,” imbuhnya. (sus)