(Baliekbis.com), Perkembangan teknologi saat ini semakin tidak terkendali, pesatnya produksi alat komunikasi dan penyediaan sarana prasarana elektronika menjadi prioritas dalam kemajuan pembangunan di industri 4.0. Hal ini menjadikan semakin jauhnya komunikasi antara individu yang dekat dan menjadikan komunikasi jarak jauh serasa sangat dekat. Dengan peringatan jalan sehat serangkaian Hari Teknologi Nasional ke 24 kali ini, diharapkan menjadikan ribuan generasi muda khususnya kalangan remaja berkesempatan untuk saling berjabat tangan dan bertatap muka, hal ini disampaikan Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati saat melepas jalan sehat Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke 24, dilapangan Niti Mandala, Renon, Minggu (25/8).
Pada kesempatan tersebut, Wagub Cok Ace, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra yang mendampingi Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan agar generasi muda harus unggul dalam teknologi sehingga mampu bersaing dan menguasai dunia melalui jaringan teknologi.
Setelah melaksanakan jalan sehat bersama ribuan mahasiswa, rombongan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi didampingi Wakil Gubernur Bali dan Sekretaris Daerah Provinsi Bali membuka Hakteknas ke 24 di Tahun 2019, ditandai dengan pengguntingan bunga.
Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan bahwa ini kali ke tiga acara Peringatan Hakteknas diselenggarakan di luar pulau Jawa. Provinsi Bali dipilih karena memiliki potensi wisata, budaya, industri kreatif, entrepreneur, institusi pendidikan tinggi, peneliti dan inovator, serta berkelas internasional. Hal ini sesuai dengan tema yang diambil terkait pengembangan industri kreatif 4.0 untuk kemandirian dan daya saing daerah.
Hakteknas ke-24 tahun 2019 ini mengambil tema “Iptek Dan Inovasi Dalam Industri Kreatif 4.0” dengan sub tema “Industri Kreatif 4.0 untuk Kemandirian dan Daya Saing Bangsa” dengan tagline “Inovasi, Bangun Bangsa”.
Untuk memeriahkan Hakteknas ke 24 diisi dengan penyelenggaran Ritech Expo, dengan maksud menggelorakan inovasi untuk meningkatkan daya saing bangsa, terutama melalui prinsip inovasi, yaitu menghasilkan produk teknologi yang lebih baik, murah, cepat tapi berkualitas, milenial sanggup menciptakan inovasi dari teknologi masa kini, selama empat (4) hari yakni 25-28 Agustus.
Selain itu, Menteri Nasir pada kesempatan ini mengingatkan agar perguruan tinggi mengembangkan riset dan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan industri dan masyarakat. Riset dan inovasi baik di perguruan tinggi maupun di lembaga penelitian juga diharapkan mampu menjadi motor penggerak tumbuhnya perusahaan startup di Indonesia. Dari pembinaan kebijakan yang dirancang Kemenristekdikti, Menteri Nasir menargetkan lahirnya 1000 perusahaan startup pada tahun 2019.
Wagub Cok Ace saat wawancara menambahkan bahwa pelatihan dan inkubator bisnis merupakan program yang akan dikembangkan Pemprov Bali mulai 2020 untuk meningkatkan jumlah startup di Pulau Dewata. Utamanya menyasar anak-anak muda, bekerjasama dengan perguruan tinggi.
Acara ini juga dihadiri Kepala LPNK dalam koordinasi Kemenristekdikti, Pejabat Eselon I dan II Kemenristekdikti, Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta se Bali, Kepala LLDikti Wilayah VIII, pejabat di lingkungan Pemerintahan Provinsi Bali dan tamu undangan lainnya. (ist)