Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Sebut Tingginya Peluang Kerja Mahasiswa Sastra Jepang FIB Unud
(Baliekbis.com), Wakil Menteri Luar Negeri Jepang, Mr. Takagi Kei didampingi oleh Wakil Konsulat Jepang di Denpasar, Mr. Ohashi Koichi, M.P.A. berkunjung ke Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana (FIB UNUD), Jumat (23/9/2022).
Turut hadir dalam acara tersebut, yaitu Dekan FIB, Dr. Made Sri Satyawati, S. S., M.Hum., Koordinator Program Studi Sastra Jepang, I Made Budiana, S.S., M.Hum., dan 15 orang perwakilan mahasiswa dari Program Studi Sastra Jepang.
Sebelum melakukan ramah tamah dengan 15 mahasiswa Program Studi Sastra Jepang, Dekan FIB Dr. Made Sri Satyawati, S. S., M.Hum terlebih dahulu mendampingi Mr. Takagi Kei dan rombongan melihat secara langsung proses belajar Bahasa Jepang di FIB UNUD. Mr. Takagi Kei menyemangati mahasiswa Program Studi Sastra Jepang untuk lebih giat belajar bahasa Jepang. Ia juga sangat senang dan kagum karena di Indonesia jumlah siswa yang belajar Bahasa Jepang sangat banyak, tidak terkecuali Bali.
Usai melihat proses belajar mengajar, Dekan FIB dan Koordinator Program Studi Sastra Jepang, I Made Budiana, S. S., M.Hum., mendampingi Mr. Takagi Kei beserta rombongan menuju ke ruang sidang senat untuk menemui 15 perwakilan mahasiswa Program Studi Sastra Jepang.
Dalam sambutannya, Dekan Dr. Made Sri Satyawati, S. S., M.Hum., menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Mr. Takagi Kei dan Mr. Ohashi Koichi, M.P.A. karena berkenan datang ke FIB untuk melihat secara langsung proses belajar mengajar di FIB.
Dalam rangkaian acara yang disusun, para perwakilan mahasiswa dari Program Studi Sastra Jepang diberikan kesempatan untuk bertanya dan memberikan aspirasinya. Dalam acara tersebut banyak mahasiswa yang bertanya mengenai peluang kerja dan kesempatan memperoleh beasiswa ke Jepang. Mr. Takagi Kei menyampaikan bahwa peluang kerja ke Jepang sangat tinggi mengingat hubungan kedua negara terjalin sangat baik.
Ia juga menyatakan kerja sama dalam bidang perdagangan antara Indonesia dan Jepang tampaknya akan terus berlanjut sehingga belajar bahasa Jepang sangat penting dan memberi kesempatan yang seluas-luasnya bagi mahasiswa yang mau belajar maupun bekerja di Jepang. Ia menambahkan pula, mahasiswa Sastra Jepang yang telah lulus juga berkesempatan untuk dapat bekerja di perusahaan-perusahaan Jepang yang ada di Indonesia.
Di akhir kunjungannya, Ia juga mengingatkan pentingnya dalam mengatur waktu untuk mencapai kesuksesan karena setiap manusia memiliki kesempatan yang sama, yaitu dalam sehari hanya ada 24 jam, siapa yang mampu memanfaatkan waktu itu maka dialah yang terdepan.
(sumber: www.unud.ac.id)