Walau Covid-19, Jamkrida Bali Tetap Bekerja secara Produktif dan Profesional
(Baliekbis.com), PT Jamkrida Bali Mandara (Perseroda) berhasil membukukan kinerja yang cukup baik ditengah pandemi Covid-19, dengan meraup laba tahun buku 2021 melonjak 43% dibandingkan laba tahun buku 2020.
Realisasi laba tersebut mencapai 132% dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun Buku 2021 yang telah ditetapkan oleh Manajemen. Selain meorehkan laba Jamkrida Bali juga mencatatkan pertumbuhan aset menjadi Rp361 Miliar tumbuh 20% dari tahun 2020 sebesar Rp300 Miliar. Hal tersebut terungkap saat Jamkrida Bali menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2021 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) Tahun 2022 yang dilaksanakan di The Westin Resort and Spa Ubud, Gianyar, Bali pada Jumat (11/03/2022) yang dihadiri oleh seluruh pemegang saham yaitu Pemerintah Provinsi Bali dan seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota.
Jamkrida Bali tetap konsisten dan berkomitmen untuk tetap membantu UMKM untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19. Hal ini terbukti dari Plafon Penjaminan Tahun 2021 yang terealisasi sebesar Rp4,3 Triliun meningkat sebesar 36,35% dari tahun buku 2020 sebesar Rp3,1 Triliun. Peningkatan Plafon Penjaminan berbanding lurus dengan peningkatan Terjamin di tahun buku 2021 yaitu sebanyak 82.424 Terjamin meningkat sebesar 26,65% dari tahun buku 2020 sebanyak 65.086 Terjamin.
Sejak awal pendirian hingga akhir tahun 2021, Jamkrida Bali telah menjamin kredit dengan plafon sebesar Rp20,3 Triliun dan menjamin sebanyak 394.712 Terjamin yang tersebar di seluruh Bali. Pencapaian tersebut menurut Direktur Utama Jamkrida Bali I Ketut Widiana Karya diperoleh dari kerja keras dan kinerja yang baik dari karyawan/karyawati ditengah pandemi serta dengan menerapkan beberapa strategi yang ditetapkan oleh Manajemen.
Sampai akhir tahun 2021, Jamkrida Bali telah bekerja sama dengan 765 partner usaha yang terdiri dari 53 BPD Bali (Pusat, Cabang dan Capem), 117 BPR, 226 Koperasi, 287 LPD, 39 BUMDes, 1 Bank Umum, 1 LPDB, 1 Perusahaan Daerah, 3 Modal Ventura (Pusat dan Cabang), 2 Perusahaan Asuransi, 1 Broker dan 34 Agen Penjamin.
Sementara itu, Direktur Jamkrida Bali, I Ketut Indra Satya Dharma Putra menuturkan bahwa di tahun 2022 Jamkrida Bali akan menargetkan plafon penjaminan sebesar Rp 4,08 Triliun yang terdiri dari penjaminan kredit sebesar Rp 3,56 Triliun dan Rp 520 Juta pada bagian penjaminan non kredit dengan tetap mengutamakan sektor produktif demi pertumbuhan ekonomi nasional dan regional Bali.
Seiring dengan konsistensi pencapaian kinerja yang positif Jamkrida Bali di tahun 2021, Dewan Komisaris sangat berharap para pemegang saham dapat memberikan dukungan lebih maksimal berupa tambahan penyertaan modal untuk meningkatkan kapasitas penjaminan yang lebih besar. Dukungan itu sangat diperlukan karena Jamkrida Bali telah berkomitmen menyukseskan program pemerintah Provinsi Bali dan Pememerintah Kabupaten/Kota untuk mengatasi kendala dalam pemenuhan modal bagi UMKM yang usahanya layak namun kesulitan mengakses kredit karena keterbatasan agunan (jaminan fisik atau collateral). (ist)