Warga Inginkan Perubahan, Dukungan Suara Paslon AMERTA Melonjak Capai 53%
(Baliekbis.com), Dukungan warga kepada Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut 2 Gede Ngurah Ambara Putra dan Made Bagus Kertha Negara (AMERTA) sebagai Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar terus bertambah.
Bahkan hasil survei terakhir dukungan warga ke Paslon AMERTA mencapai 53 persen. “Warga ingin pemimpin yang bisa membawa perubahan. Ini sejalan dengan program perubahan,” ujar Ngurah Ambara saat bertemu puluhan pengurus dan relawan Partai Golkar Denpasar Barat (Denbar) di Rumah Pemenangan AMERTA di Jalan Tulip Denpasar, Minggu (15/11) malam.
Pertemuan kali ini lebih kepada memberikan dan membuka ruang komunikasi megenai kondisi di lapangan sehingga dapat diserap oleh Paslon AMERTA dan mitra koalisi demi perubahan Kota Denpasar ke depan. Jadi, apa yang menjadi aspirasi masyarakat dapat diketahui lebih mendalam nantinya.
Ambara juga menyampaikan sampai saat ini, menurut survei Partai Golkar, Paslon AMERTA sudah memperoleh suara pendukung mencapai 53% yang sudah siap memilih Paslon AMERTA untuk Perubahan sebagaimana yang menjadi harapan warga.
Apalagi Denpasar sebagai ibukota Provinsi Bali mestinya bisa jadi paling terdepan. Sekarang ini Denpasar masih tertinggal dibandingkan Badung dan Gianyar. “Kita harapkan ke depan bisa naik kelas, tak lagi di urutan 3,” ujar Ngurah Ambara.
Ngurah Ambara menjelaskan program unggulan AMERTA antara lain memberikan santunan kelahiran Rp 1 juta, santunan kematian Rp 10 juta, insentif kepada pengurus/prajuru Banjar Rp 30 juta per tahun, dana kreatifitas Sekaa Teruna Rp 25 juta per tahun, dana bantuan program PKK Rp 5 juta per tahun, bantuan kepada Dadia Rp 5 juta per tahun dan pendidikan serta kesehatan gratis untuk pekerja non formal (pemuka agama, buruh, nelayan, pedagang, petani).
Sementara itu, Wayan Duaja yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPRD Denpasar yang ikut dalam rombongan menyampaikan saat ini ada bangunan kosong yang awalnya akan dijadikan BLK di kawasan Imam Bonjol mangkrak pengerjaannya yang berdiri di atas tanah seluas kurang lebih 2 hektar.
Dirinya berharap agar bangunan mangkrak tersebut segera diselesaikan untuk difungsikan sebagai Sekolah Menengah Pertama ke-15 atau dijadikan SMP Negeri 15 Denpasar. Sehingga pemerataan lokasi SMP di Denpasar dapat menampung lulusan yang ingin bersekolah di sekolah negeri. (sus)