Waspadai Dampak Merokok Saat Menyusui
(Baliekbis.com), Paparan nikotin dan zat lainnya pada rokok yang masuk ke tubuh Anda dapat memengaruhi bayi melalui ASI. Nikotin akan mengendap di dalam ASI setidaknya selama 3 jam setelah Bunda merokok. Belum lagi asap rokok yang menempel pada baju Anda bisa saja terhirup oleh anak.
Jika saat ini Anda masih merokok di masa menyusui, sebaiknya pikir-pikir lagi, ya. Ada banyak dampak buruk yang bisa terjadi jika kebiasaan ini terus dilakukan, terutama bagi kesehatan sang buah hati. Berikut ini adalah dampak merokok saat menyusui yang perlu Anda ketahui:
1. Menurunkan produksi ASI
Merokok dapat mengurangi produksi hormon prolaktin di dalam tubuh Anda. Kadar hormon prolaktin yang rendah dapat menyebabkan tubuh Anda tidak mampu memproduksi ASI dalam jumlah yang cukup. Alhasil, anak bisa mengalami kekurangan ASI dan berpeluang untuk menyapih terlalu dini.
Selain itu, merokok saat menyusui juga dapat menghambat let-down reflex, sehingga isapan bayi pada payudara tidak begitu efektif dalam merangsang ASI untuk keluar.
2. Mengubah rasa ASI
Rasa ASI yang manis dan creamy bisa berubah jika Anda merokok. Terdapat sebuah studi yang menyatakan bahwa ibu menyusui yang merokok akan menghasilkan ASI dengan rasa dan aroma yang menyerupai rokok pula.
Selain rasa ASI berubah, merokok saat menyusui juga dapat menyebabkan kadar vitamin C di dalam ASI berkurang.
3. Memicu kolik dan menurunkan kualitas tidur bayi
ASI yang terpapar nikotin dapat menyebabkan kokik anak. Kondisi ini merupakan situasi ketika anak mengangis tanpa asalan yang jelas secara berlebihan, yaitu sekitar 3 jam atau lebih dalam sehari.
Selain kolik, paparan nikotin dari rokok juga dapat menurunkan kualitas tidur anak. Dalam sebuah studi ditemukan bahwa bayi akan cenderung memiliki tidur yang lebih singkat dan kurang nyaman jika ibunya merokok. Tidak hanya pola tidur anak saja yang bisa terganggu, Anda pun juga dapat mengalami hal yang sama.
4. Meningkatkan risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan pada bayi
Rokok sangat identik dengan penyakit pernapasan. Jika anak terpapar asap rokok, ia akan jauh lebih berisiko mengalami rhinitis, apnea, infeksi sinus, bronkitis, radang paru-paru, hingga penyakit pernapasan kronis lainnya.
Selain itu, anak juga akan lebih rentan mengalami alergi, gangguan pendengaran dan penglihatan, mudah muntah setelah menyusu. Di kemudian hari, ia juga menjadi lebih berisiko menderita hipotiroidisme dan diabetes.
5. Meningkatkan risiko sudden infant death syndrome (SIDS)
Merokok pada masa menyusui diketahui dapat meningkatkan risiko kematian bayi mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS). Bahkan, diketahui bahwa bayi yang lahir dari orang tua perokok memiliki peluang 7 kali lebih besar mengalami SIDS dibandingkan dengan bayi yang tidak terpapar rokok.
Selain masalah-masalah kesehatan di atas, merokok saat menyusui juga berisiko menyebabkan timbulnya gangguan perilaku pada anak. Hal ini tentu bisa mengganggu aktvitasnya, terutama saat ia memasuki usia sekolah.
Bunda, merokok memang bisa menjadi wadah untuk melepas stres di kala baru melahirkan. Akan tetapi, kesehatan anak tentunya juga harus dipikirkan. Bunda pun harus memikirkan kesehatan pribadi supaya bisa selalu merawat dan mendidik anak agar tumbuh kembangnya dapat optimal.
Oleh karena itu, Anda disarankan untuk berhenti merokok dan menerapkan pola hidup yang sehat. Konsumsilah makanan bernutrisi dan hindari junk food. Selain itu, rutinlah berolahraga, istirahat yang cukup, serta kelola stres dengan baik, ya. (ist)