Wawali Jaya Negara Hadiri Upacara Tawur dan Pedanan Pura Puseh Natih Desa Pakraman Negari Gianyar
(Baliekbis.com), Serangkaian Pelaksanaan Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, Padudusan Agung, Mupuk Pedagingan serta Tawur dan Pedanan di Pura Puseh Natih Desa Pakraman Negari, Gianyar dilaksanakan Upacara Tawur dan Pedanan pada Redite Wage Wayang, Minggu (14/4) di Pura setempat. Dalam kesempatan tersebut hadir Wakil Walikota Denpasar, I.GN Jaya Negara bersama Bupati Gianyar, I Made Agus Mahayastra. Wawali Jaya Negara didampingi Kabag Kesra Setda Kota Denpasar, Made Raka Purwantara yang disambut hangat tokoh masyarakat adat setempat.
Pelaksanaan upacara Tawur dan Pedanan serta Nanceb Penjor pada Redite Wage Wayang, Minggu (14/4) Serangkaian Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, Padudusan Agung, Mupuk Pedagingan, Tawur dan Pedanan di Pura Puseh Natih Desa Pakraman Negari, Gianyar dipuput oleh sejumlah Sulinggih. Diantaranya, Ida Pedanda Jelantik Liliarsa Griya Taman Sukawati, Ida Pedanda Istri Ngurah Griya Gede Kutri, Ida Resi Bujangga Griya Penatih serta Ida Pedanda Putra Yoga Griya Buda Cemeng Kutri.
Wawali Jaya Negara menyambut baik pelaksanaan Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, Padudusan Agung, Mupuk Pedagingan, Tawur dan Pedanan di Pura Puseh Natih Desa Pakraman Negari, Gianyar. Pelaksanaan Upacara Yadnya ini merupakan suatu bentuk Sradha Bhakti masyarakat untuk selalu mawas diri menjaga keharmonisan alam. “Pelaksanaan Yadnya ini tentu sebagai sarana peningkatan nilai spiritual sebagai umat beragama. “Diharapkan upacara Yadnya ini dapat memberikan energi Dharma yang dapat memancarkan hal positif bagi jagat Bali serta menetralisir hal- hal negatif melihat berbagai macam situasi yang terjadi dewasa ini demi terciptanya keseimbangan jagat beserta isinya” ujar Wawali Jaya Negara.
Bendesa Desa Pakraman Negari, Wayan Latra saat ditemui mengatakan Pelaksanaan Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, Padudusan Agung, Mupuk Pedagingan, Tawur dan Pedanan di Pura Puseh Natih Desa Pakraman Negari, Gianyar ini telah dimulai sejak Soma Kliwon Krulut, (4/2). Rentetan upacaranya sendiri diisi antara lain Mecaru Pengeruak Genah Karya dan Nyukat Genah pada Redite Umanis Menail (17/3). Dilanjutkan dengan Nunas Tirta Pamuket pada Soma Paing Menail (18/3), dilanjutkan dengan Mecaru Manca Sesa pada Buda Wage Menail (20/3).
“Kemudian pada Redite Paing Ugu (7/4) dilaksanakan Mendak Pakuluh dan Nanceb Penjor, dilanjutkan dengan Mecaru Rsi Gana, Melaspas dan Mupuk Pedagingan pada Buda Kliwon Ugu (10/4),dilanjutkan dengan Mepada Tawur dan Memben Tawur pada Saniscara Pon Ugu (13/4), Tawur dan Pedanan pada Redite Wage Wayang, (14/4), dilanjutkan dengan Melasti, Mendak Siwi dan Mendak Agung (15/4), dilanjutkan dengan Mepada Agung dan Memben Agung pada Sukra Wage Wayang (19/4). Puncak Karya dilaksanakan pada Saniscara Kliwon Wayang (20/4) dan Nyineb Karya disertai Nyegara Gunung dan Mendem Bagia Pulakerti dilaksanakan Pada Saniscara Paing Kelawu (27/4)” ungkap Latra.(esa)