Wayan Jondra Ketum Paiketan Gantikan Agung Suryawan
(Baliekbis.com), Dr. Ir. I Wayan Jondra, M.Si terpilih sebagai Ketua Umum Paiketan Krama Bali Masa Bhakti 2021-2024 menggantikan Ir. A.A. Putu Agung Suryawan Wiranatha, M.Sc. Ph.D. Wayan Jondra didampingi Sekretaris Umum terpilih, I Made Perwira Duta, S.S, CHA. Nama Jondra dan Perwira Duta muncul dalam 10 besar calon Ketum Paiketan hasil polling di internal Paiketan Krama Bali selama 10 hari mulai 16 hingga 25 Desember lalu. Posisi Pembina Umum dipercayakan kepada 5 (lima) tokoh Paiketan yakni Ida Rsi Acharya Agni Budha Wisesanatha (koorinator), Dr. I Wayan Mertha, S.E, M.Si (anggota); Prof. Dr. Ir. Wayan Windia, S.U (anggota); Prof. Dr. I.B. Raka Suardana, S.E, M.M (anggota) dan Ir. A.A. Putu Agung Suryawan Wiranatha, M.Sc. Ph.D. Keputusan itu diambil dalam Mahasabha I Paiketan Krama Bali pada Minggu, 26 Desember 2021 di Wantilan Desa Adat Kedonganan, Kuta, Badung.
Sementara, Prof. Dr. I Ketut Rahyuda, MSIE diminta ngayah di Posisi Penasihat Paiketan bersama dengan Ida Sri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun, Ida Nabe Rsi Bujangga Waisnawa Anom Hari Palguna, Ida Nabe Sri Bhagawan Yogananda; Ida Nabe Pandita Mpu Siwa Budha Daksa Darmita, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet dan Prof. Dr. WP Windia, S.H, M.H
Sebelumnya, sepuluh nama figur calon Ketum masuk nominasi sesuai ranking suaranya adalah Ir. A.A. Putu Agung Suryawan Wiranatha, M.Sc, Ph. D (45 suara); Dr. Ir. I Wayan Jondra, M.Si (43 suara), Dr. I Wayan Mertha, S.E, M.Si (40 suara), Ir. Nyoman Merta, M.I.Kom (27 suara), I Made Perwira Duta, S.S, CHA (19 suara), Ir. A.A. Ketut Sujana, MBA (10 suara); IGN Rai Suryawijaya, S.E, MBA (9 suara); Ir. Agus Maha Usadha (6 suara); Dr. I Gusti Kade Sutawa, S.E, M.M, MBA (5 suara); dan Dr. Eng. I Wayan Kastawan, S.T, M.A (3 suara).
Pimpinan sidang Mahasabha yang terdiri dari Ir. Agus Maha Usadha (Ketua), Dr. Ir. Wayan Jondra, M.Si (Sekretaris), Drs. I Gede Sukarta, MBA, CHA (Anggota), Ir. Nyoman Merta, M.I.Kom (Anggota) dan Drs. I Made Kariyasa, S.H, M.H (anggota) akhirnya membentuk tim formatur pemilihan Ketum, Sekum dan Pembina Umum. Dari sepuluh nama hasil polling tersebut, ranking 1 sampai dengan 5 diputuskan sebagai tim formatur. Kemudian tim formatur melaksanakan rapat khusus untuk memilih Ketum, Sekum dan Pembina Umum.
Sesuai ranking suara, seharusnya A.A. Putu Agung Suryawan Wiranatha sebagai peraih suara terbanyak kembali menjabat ssebagai Ketum Paiketan. Namun karena Agung Suryawan tidak lagi bersedia menjabat kembali, maka rapat tim formatur memutuskan memilih Wayan Jondra sebagai Ketum dan I Made Perwira Duta sebagai Sekum. Sementara itu, I Wayan Mertha yang juga Bendesa Adat Kedonganan sejak awal menyatakan siap ngayah di posisi Pembina Umum. Jabatan Sekum dipercayakan kepada peraih suara ranking 5 yakini I Made Perwira Duta karena Nyoman Merta sebagai peraih suara ranking 4 masih ditugaskan di posisi yang sama dengan sebelumnya yakni Direktur Eksekutif Paiketan. Jabatan Bendahara Umum Paiketan dipercayakan kepada I Made Sumerta, S.E, Ak, M.M yang saat ini menjabat Sekretaris Bendesa Adat Kedonganan.
Mantan Bendahara Umum, Ir. A.A. Ketut Sujana, MBA diberikan kepercayaan ngayah sebagai Pembina di salah satu departemen pada Divisi Ekonomi dan Pembangunan yang membawahi 3 Departemen yakni Departemen Ekonomi dan Investasi, Departemen Pariwisata dan Departemen Industri dan Kewirausahaan. Pengumuman hasil rapat tim formatur dilakukan oleh pimpinan sidang Mahasabha dilanjutkan dengan serah terima Bendera Paiketan Krama Bali dari Ketum demisioner Agung Suryawan kepada I Wayan Jondra.
Ketum terpilih, I Wayan Jondra dalam sambutan perdananya menyatakan sangat bersyukur dipercaya oleh para para senior dan orang-orang hebat di Paiketan Krama Bali. Merasa usianya masih sangat muda (53 tahun), Jondra mengaku kepengayahannya di Paiketan belum seberapa banyak. Ia menyatakan akan selalu meminta saran, masukan dan bimbingan dari para senior, penasihat dan pembina Paiketan. “Sebagai Ketua Umum, saya hanya memfasilitasi teman-teman pengurus. Program kerja Paiketan adalah tanggung jawab bersama di antara pengurus dan anggota yang dengan istilah Bali “tanggung renteng” sehingga semua harus berkontribusi” ujarnya.
Menurutnya, menjadi pengurus organisasi sosial itu ibarat tukang cukur. Harus siap mengerjakan semua jenis pekerjaan. Ia mempermaklumkan jika di dalam menjalankan tugas terapat keterlambatan respon, itu karena ia sedang main golf. “Hp saya on 24 jam, jika tidak sedang sibuk pasti saya merespon,” ujar dosen Politeknik Negeri Bali ini.
Mahasabha I Paiketan Krama Bali dibuka oleh Kadis PMA Agung Kartika atas nama Gubernur Bali yang mendadak berhalangan karena sebuah kesibukan penting. Hadir para Penasihat Paiketan seperti : Ida Sri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun, Ida Nabe Rsi Bujangga Waisnawa Anom Hari Palguna, Ida Nabe Sri Bhagawan Yogananda, Prof. Dr. Ir. Wayan Windia, S.U. Sementara dari unsur Pembina Umum hadir Ida Rsi Acharya Agni Budha Wisesanatha; Prof. Dr. I Ketut Rahyuga, MSIE.
Hadir sejumlah Pembina Departemen seperti Prof. Dr. I Made Sutama, M.Pd; Bhagawan Sriprada Bhaskara, Prof. Dr. I.B. Raka Suardana, S.E, M.M; Dr. I Njoman Suwidjana, S.E, M.A, S.H, M.H; Ir. Ketut Sarjana Putra, M.Sc; Ir. Nyoman “Popo: Priyatna Danes; Brigjen Pol (Pur). Drs. Dewa Made Parsana, M.Si; IGN Rai Suryawijaya, S.E, MBA; Dr. I Gusti Kade Sutawa, S.E, M.M, MBA; Dr. I Made Agus Yoga Iswara, BBA, BBM, M.M, CHA; I Nyoman Astama, S.E, CHA; Prof. Dr. I Wayan Ramantha, S.E, M.M.Ak; Capt. I Njoman Sutedja Mukarsa, M.Mar; I Njoman Kirtya; Drs. Mangku Nyoman Kandia, Dr. dr. I Ketut Suparna, Sp.B (ONK), M.Si; Gede Gunawan, I Njoman Sender, Nyoman Parsua dan dihadiri oleh sejumlah tamu undangan dan Prajuru Desa Adat, LPD Kedonganan yang seluruhnya berjumlah 175 orang. Mahasabha diawali dengan Seminar Nasional yang menampilkan 4 (empat) narasumber yang sangat berkompeten yakni Prof. Dr. I Wayan Ramantha, M.M.Ak; Prof. Dr. dr. I Wayan Wita, Sp.JP; Prof. Ir. Ida Ayu Dwi Giri Antari, M.Sc Eng, Ph.D dan General Manager PLN UID Bali. (ram)