Wayan Suanda: Guru Jangan Jadi Pedagang Buku
(Baliekbis.com), Pembina Yayasan Taman Pendidikan SMP Ganesha Denpasar I Wayan Suande mengatakan buku pelajaran yang diterima siswa di sekolah selain menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) juga harus membeli di luar dari bantuan dana tersebut. “Di luar dana BOS, buku pelajaran juga dijual oleh pedagang buku yang sudah menjalin kerja sama dengan pihak sekolah. Namun para penjual buku itu sering sekali tidak memahami etika karena menjual dagangannya saat jam pelajaran,” katanya, Kamis (27/7/2017).
Di SMP Ganesha Denpasar contohnya, pihak pedagang buku sering menjual buku pelajaran atau menagih biaya pembelian buku pelajaran saat jam pelajaran sehingga menggangu siswa yang lagi belajar. “Para penjual buku dengan seenaknya membagikan buku kepada para siswa saat jam pelajaran. Jika hal seperti ini terus terjadi, maka keseriusan siswa dalam menerima pelajaran berkurang dan kemungkingan besar akan mengganggu prestasi belajar siswa,” ujarnya. Melihat kondisi tersebut, mestinya pihak kepala sekolah bisa mengambil sikap tegas. Jika mau menjual buku atau menagih uang buku harus dilakukan pada jam pelajaran usai, dan bukan sebaliknya pada jam pelajaran sedang berlangsung. “Buku yang akan dijual ke siswa hendaknya juga dikordinasikan terlebih dahulu dengan orangtua siswa. Tujuannya agar tidak memunculkan polemik di kemudian hari,”ucapnya.
Dikatakan pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan yakni tidak boleh ada penjualan buku di sekolah. Apalagi kalau sampai ada guru yang ikut menjual buku, itu tidak diperbolehkan sama sekali. Semestinya buku dijual di toko buku dengan maksud orangtua siswa agar mau ikut mendukung pendidikan anak didiknya. “Sekolah semestinya menyarankan untuk membeli buku apa yang harus dibeli yang sudah disesuaikan dengan mata pelajaran, dan bukan mencari keuntungan dari penjualan buku,” imbuhnya. Menurut Suende, dengan orangtua ikut andil dalam membina dan membimbing anak didiknya, maka kemajuan dunia pendidikan akan bisa berjalan dengan baik dan otomatis kenakalan siswa dapat diatasi. (sus)