Wayan Tantra: Terapkan Konsep “Menyama Braya”
(Baliekbis.com),Pengalaman 6 tahun menjadi Prebekel Desa Pemecutan Kelod, Denpasar Barat menjadikan I Wayan Tantra, SH kembali ingin mengabdi dan melayani masyarakat serta meneruskan program kerja yang masih tertunda.
“Paling tidak nantinya akan kembali menggali potensi yang dimiliki Desa Pemecutan Kelod untuk menjadi suatu inovasi yang bisa memajukan dan mensejahterakan masyarakat,” ujarnya, Rabu (11/9/2019) di Denpasar.
Dikatakan, selama ini pembangunan di Desa Pemecutan Kelod sudah berlandaskan Tri Hita Karana menuju masyarakat maju, kreatif, damai dan sejahtera dengan menerapkan filosofi “Sewaka Dharma” yakni bisa bekerja dengan tulus ikhlas untuk memberikan pelayanan prima bagi masyarakat.
“Paling tidak nantinya kembali bisa melaksanakan roda pemerintahan desa dengan tata kelola pemerintahan yang baik sesuai dengan regulasi serta tetap mengedepankan trasparansi, akuntabilitas dan partisipasi sebagai unsur utama menuju Desa Pemecutan Kelod Good Governance,” terangnya.
Tantra menambahkan dalam menghasilkan ide atau terobosan guna menciptakan ekonomi kreatif, yang perlu ditingkatkan lagi adalah bagaimana ke depannya lebih meningkatkan ekonomi kerakyatan.
“Selain itu, bisa mewujudkan keamanan, menciptakan kerukunan antarumat beragama yang berlandaskan pada asas toleransi, tenggang rasa, saling menghormati dan menghargai sesuai dengan semboyan bangsa Indonesia yakni Bhineka Tunggal Ika,” ucapnya.
Dijelaskan, ada program yang masih perlu ke depannya yakni peningkatan kesehatan masyarakat melalui kegiatan peningkatkan pengetahuan pendidikan kesehatan, pembangunan sarana prasarana kesehatan serta pemeliharaan sanitasi.
Bahkan, kalau dipercaya lagi sebagai Prebekel Desa Pemecutan Kelod periode 2019-2025, Tantra akan berupaya menjaga kearifan lokal, seni dan budaya melalui pembinaan dan festival kesenian baik di tingkat desa maupun kota serta membangun generasi muda sehat bebas dari narkoba.
Wayan Tantra menambahkan, bisa kembali maju mencalonkan diri sebagai Prebekel Desa Pemecutan Kelod tentu tidak terlepas dari pada kosep menyama braya. “Karena dengan konsep menyama braya akan lebih bisa mendekatkan diri di tengah-tengah masyarakat untuk menyerap aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat Desa Pemecutan Kelod,” tambahnya. (sus)