Wikithon Partisipasi Publik Bali Lestari: Inovasi Pemuda BASAbali Wiki dalam Isu Lingkungan

(Baliekbis.com), BASAbali Wiki merupakan sebuah organisasi yang bertujuan memperkuat peran pemuda untuk menyikapi isu publik bersama pemerintah melalui platform digital kreatif berbahasa Bali. BASAbali Wiki sukses menggelar Wikithon Partisipasi Publik Bali Lestari pada 12 September–27 Oktober 2024. Wikithon perdana yang mengaplikasikan metode dinamis partisipasi publik, hasil dari Konferensi Pemuda Bali, Mei 2024.

Dalam rangkaian acaranya, Wikithon ini menghadirkan lokakarya inspiratif di lokasi ikonik Bali seperti Batur, Besakih, dan Pecatu, serta dilengkapi dengan sesi live Instagram dan webinar yang sukses menarik perhatian publik, terutama para pemuda. Kompetisi Wikithon Partisipasi Publik Bali Lestari berhasil melibatkan 852 peserta. Hal ini mencerminkan antusiasme yang luar biasa dari pemuda Bali. Siswa SMA/SMK, mahasiswa, dan masyarakat umum berlomba menyampaikan pendapat singkat dalam bahasa Bali.

Tidak kalah menarik, pemuda dari perwakilan desa di setiap kabupaten/kota di Bali turut serta dengan membuat video kreatif berbahasa Bali yang menjawab pertanyaan penting: “Bagaimanakah cara kita mengurangi jumlah sampah dalam aktivitas keagamaan?”. Karya para peserta Wikithon ini dinilai langsung oleh tiga juri ternama yaitu, Catur Yuda Hariani (Direktur PPLH Bali dan Aktivis Lingkungan), Dra. Ni Made Sri Suhartini, M.Si. (Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan, Ahli Muda DKLH Provinsi Bali), dan Dr. Ida Ayu Tary Puspa, S.Ag., M.Par. (Anggota Paruman Walaka PHDI Provinsi Bali dan Akademisi Universitas IGB Sugriwa Denpasar).

Sementara itu, gagasan para pemenang lomba Wikithon tidak hanya berhenti sebagai karya yang terpajang di laman basabaliwiki.org. Karya mereka memiliki potensi untuk memberikan dampak positif yang berkelanjutan. Sebagai tindak lanjut dari Wikithon Partisipasi Publik Bali Lestari, BASAbali Wiki menggelar acara penyerahan hadiah untuk para pemenang Wikithon. Lebih dari sekadar selebrasi, acara ini juga menjadi momen penting untuk membawa gagasan-gagasan inovatif para pemenang, yang telah dirumuskan oleh tim BASAbali Wiki dalam bentuk draft policy brief atau draf kertas kebijakan, yang didiskusikan langsung dalam Dialog Kebijakan (Dialog #1). BASAbali Wiki mengundang sebanyak 50 peserta, terdiri dari perwakilan pemerintah, komunitas, guru, media, akademisi, juara Wikithon, dan Yowana Abhinaya (Alumni Konferensi Pemuda Bali) berpartisipasi aktif dalam Dialog Kebijakan yang diselenggarakan di Aula Balai Bahasa Provinsi Bali, (10/12).

Peserta dibagi menjadi 5 pos yang di dalamnya sudah terdapat tema diskusi berdasarkan hasil dari karya pemenang Wikithon Partisipasi Publik Bali Lestari. Dialog Kebijakan ini bertujuan untuk mengumpulkan ide, masukan, dan pendapat dari pemuda, pemerintah, akademisi, serta komunitas terkait isu publik yang akan dirancang dalam sebuah policy brief. Peserta dialog dapat bersama-sama mengembangkan solusi kreatif dan inovatif untuk berbagai masalah kebijakan. Diskusi kelompok dalam Dialog Kebijakan ini memungkinkan terjadinya brainstorming dan kolaborasi ide. Kegiatan ini juga membantu membangun konsensus di antara pemangku kepentingan agar mendapatkan dukungan dan legitimasi bagi kebijakan yang akan diimplementasikan.

Managing Director BASAbali Wiki, Ni Nyoman Clara Listya Dewi, S.IP., M.A., menegaskan, kegiatan ini dapat mengembangkan kapasitas, dan memotivasi generasi muda untuk berpartisipasi secara lebih bermakna dalam isu publik dan melibatkan pembuat kebijakan untuk berkolaborasi bersama pemuda dalam pembuatan kebijakan. Dialog kebijakan publik ini akan mengubah kebajikan dari para pemuda Bali agar bisa menjadi embrio kebijakan. Kebijakan yang dimaksud dapat berupa surat edaran, himbauan, pangeling-eling, peraturan desa, pararem, dan yang lainnya. Dengan landasan kebijakan tersebut, diharapkan bisa bersama-sama untuk melakukan gerakan. Tiga kata yang diyakini bisa menjadi roh atau jiwa komitmen bersama dalam menangani sampah dalam aktivitas keagamaan, yaitu kebajikan, kebijakan, dan gerakan.

Dialog Kebijakan ini melahirkan beberapa rekomendasi penting meliputi penegakan hukum bagi pihak yang tidak memilah sampah, dengan dimulai dari desa adat, serta pemberian sanksi tegas kepada pedagang yang melanggar aturan. Selain itu, diperlukan rancangan alokasi dana desa adat dan dinas yang fokus pada pengelolaan sampah, dilengkapi dengan pembangunan infrastruktur pengelolaan sampah yang profesional seperti di luar negeri, yang dikelola oleh pemerintah provinsi. Untuk memastikan keberhasilan, perlu disusun SOP jalur pengelolaan sampah yang jelas dan sistematis. Tidak kalah penting, sosialisasi dan edukasi mengenai isu lingkungan harus terus digalakkan, baik secara daring maupun luring, guna meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

Selain merumuskan rekomendasi, peserta Dialog Kebijakan juga merencanakan berbagai aksi nyata. Beberapa di antaranya adalah berkolaborasi dengan Sekaa Truna Desa Penatih dan Diskominfos Karangasem untuk meningkatkan sosialisasi mengenai pengelolaan sampah, serta menciptakan konten media sosial yang menggandeng influencer guna memviralkan isu sampah dalam aktivitas keagamaan. Aksi gotong royong di Desa Kubutambahan juga menjadi agenda penting sebagai langkah nyata dalam membangun kesadaran bersama. Tak hanya itu, video pemenang Wikithon akan ditampilkan di videotron pemerintah kota, dimulai dari Karangasem, sebagai hasil kolaborasi dengan Diskominfos untuk menyebarluaskan inspirasi.

Seluruh jajaran Satpol PP dan Linmas diharapkan menjalankan tindakan tegas terhadap pelanggaran aturan sampah, memastikan penegakan hukum berjalan efektif. Langkah-langkah ini mencerminkan komitmen nyata untuk mewujudkan Bali yang bersih, lestari, dan berdaya. Drs. I Gde Nala Antara, M.Hum., selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan BASAbali Wiki berharap kepada seluruh peserta khususnya pemuda untuk tetap mengawal rekomendasi ini dan menyosialisasikan kepada semua pihak. Usai menggelar Dialog Kebijakan yang sarat inspirasi, BASAbali Wiki memberikan penghargaan kepada para pemenang Wikithon Partisipasi Publik Bali Lestari. Lomba video singkat kategori desa delegasi kabupaten/kota se-Bali, Sulthan Fasya dari perwakilan UPS Basuki Lestari berkolaborasi dengan Yowana Besakih berhasil meraih juara pertama. Sementara Devilandari2411 dari perwakilan Yowana Desa Batur meraih juara kedua.

Adapun juara ketiga diraih oleh Devi Ana Suya dari perwakilan Yowana Desa Kubutambahan. Pada lomba menulis pendapat singkat kategori siswa SMA/SMK, I Putu Reno Radtya Rahman dari SMA Negeri 1 Sukawati berhasil meraih juara pertama. Sementara itu, Paramithawinda10 dari SMAN 4 Denpasar berhasil meraih juara kedua. Lomba menulis pendapat singkat kategori mahasiswa/umum, Putuputriaryaningsih dari UHN IGB Sugriwa Denpasar berhasil meraih juara tunggal. Sementara itu, Wayananggitaputri3 berhasil meraih predikat juara favorit dengan meraih 150 suara dari hasil voting. Sulthan Fasya peraih juara 1 lomba video singkat kategori desa delegasi kabupaten/kota se-Bali mengatakan “harapan besar yang ingin saya raih bukanlah menjadi juara, yang terpenting upaya UPS Basuki Lestari dalam menjaga kesucian desa yang menjadi kawasan komplek pura terbesar dapat dilirik oleh pihak terkait dan mendapat bantuan serta dukungan dari berbagai aspek”. Putu Martasya Sri Anggreni, peserta Dialog Kebijakan dari Kintamani menyampaikan “Dialog Kebijakan ini menjadi salah satu hal yang paling menarik dari rangkaian kompetisi Wikithon Partisipasi Publik: Bali Lestari, karena saya dapat bertemu orang-orang dengan gagasannya yang hebat, sehingga mampu membuka pikiran saya tentang pentingnya menjaga lingkungan khususnya di tempat suci”.

BASAbali Wiki berkomitmen mengawal suara pemuda untuk menghasilkan policy brief atau kertas kebijakan dari Dialog Kebijakan. Policy brief atau kertas kebijakan bisa menjadi jembatan komunikasi yang menghubungkan kajian atau penelitian ilmiah dengan pilihan-pilihan kebijakan publik. Tujuan policy brief adalah untuk memberikan sejumlah opsi kepada para pengambil keputusan (Netral), atau memilih opsi yang paling masuk akal sesuai konteks atau urgensi yang ada pada pengambil kebijakan (Intervensionis). Dialog Kebijakan pertama ini akan menjadi langkah awal yang berlanjut ke Dialog Kebijakan kedua, dengan tujuan menyempurnakan dan mencapai kesepakatan terkait policy brief sebelum diimplementasikan oleh semua pihak terkait.

Leave a Reply

Berikan Komentar