Wisuda XXV Politeknik Pariwisata Bali, Semua Lulusan Perguruan Tinggi Pariwisata Terserap di Dunia Kerja
(Baliekbis.com),Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Dra. Ni Wayan Giri Adnyani,M.Sc. mengatakan kebutuhan tenaga di bidang pariwisata sangat tinggi.
“Karena itu semua lulusan perguruan tinggi negeri pariwisata paling lama enam bulan setelah tamat dipastikan sudah bekerja,” ujar Giri Adnyani pada acara Wisuda XXV Politeknik Pariwisata Bali di Westin Resort Nusa Dua, Kamis (7/11/2019). Pada acara tersebut Politeknik Pariwisata Bali mewisuda 541 orang lulusan dari 10 program studi jenjang S1, D4, dan D3.
Dikatakan Giri Adnyani
selain terserap di sektor pariwisata, sebagian lulusan juga banyak yang terjun sebagai entrepreneur. “Jadi para lulusan bukan hanya mencari kerja tapi mereka juga menciptakan lapangan kerja,” ujarnya.
Sementara itu Direktur Politeknik Pariwisata Bali Ida Bagus Putu Puja mengatakan pihaknya memang berharap agar lulusan politeknik pariwisata ini
bisa berwiraswasta. “Karena itu kurikulum yang dikembangkan diarahkan ke wiraswasta. Mahasiswa sejak di bangku diberikan bekal yang nantinya bisa mengembangkannya menjadi wiraswasta,” jelasnya.
Politeknik Pariwisata Bali semula bernama Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Nusa Dua Bali. Wisuda kali
ini terbilang istimewa karena merupakan yang pertama digelar setelah lembaga ini beralih status menjadi Politeknik. “Alih status Iembaga STP Nusa Dua Bali menjadi Politeknik Pariwisata Bali diresmikan melalui Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2019,” jelas Ida Bagus Puja.
Peralihan status ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Pendayagunaan dan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) berdasarkan surat Nomor B/872/M.KT.01/2019 tanggal 23 September 2019.
Ida Bagus Puja menyampaikan dalam wisuda ini juga terjadi peningkatan rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang dicapai oleh wisudawan. Rata-rata IPK adalah 3,56. Angka ini naik dari capaian Wisuda XXIV (2018) yaitu 3,50. IPK tertinggi diraih oleh Pande Putu Wulandari dari Program Studi Manajemen Kepariwisataan (MKP) dengan IPK 3,90.
Peningkatan capaian IPK diharapkan berbanding lurus dengan peningkatan serapan lulusan dalam dunia kerja. Dari jumlah total wisudawan, 122 orang (22,55%) memiliki masa tunggu serapan 0 bulan, yang berarti telah bekerja sebelum menyelesaikan studi. Selain itu 35 orang (6,48%) telah memiliki usaha sendiri (enterpreneur). “Ditargetkan dalam waktu paling lama 6 bulan setelah wisuda 100% wisudawan telah terserap di dunia kerja,” ujar Ida Bagus Puja.
Direktur Poltekpar Bali ini meyakini target serapan lulusan akan tercapai karena Poltekpar Bali menerapkan kurikulum yang sesuai dengan tuntutan industri terkini. Sebagai nilai tambah, lulusan telah dibekali sertifikat kompetensi yang relevan.
Poltekpar Bali juga telah melengkapi kurikulumnya dengan program-program yang dapat memberikan keterampilan berwirausaha untuk lulusannya. Dengan keterampilan berwirausaha lulusan Poltekpar Bali memiliki daya saing lebih, karena tidak hanya mengandalkan rekrutmen tenaga kerja pada perusahaan namun juga dapat membuka lapangan kerja untuk dirinya sendiri dan masyarakat.
Dalam peningkatan mutu lulusan, saat ini Poltekpar Bali telah menjalin kerja sama dengan Victoria University melaksanakan program Associate Degree of Hospitality Management and Advance Diploma.
Melalui program ini, 7 orang mahasiswa Poltekpar Bali telah berangkat ke Australia untuk menjalani program Credit Earnings selama 1,5 tahun, setelah sebelumnya menjalani pembelajaran di Poltekpar Bali selama 1,5 tahun untuk 03 dan 2,5 tahun untuk D4.
Selain pembelajaran formal, mahasiswa juga memperoleh pengalaman training di Australia selama 6 bulan. “Mahasiswa akan memperoleh 2 ijazah, yakni ijazah Poltekpar Bali dan ijazah Victoria University setelah berhasil menyelesaikan program. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan daya saing lulusan Poltekpar Bali,” ujar Ida Bagus Puja. (bas)