Workshop Busana, Edukasi Berpakaian Adat Bali yang Benar
(Baliekbis.com), Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ny Ayu Pastika terus berusaha mengedukasi masyarakat Bali tentang penggunaan busana adat Bali yang benar, khususnya bagi generasi muda yang semakin eksis di manapun berada. Salah satunya dengan menggelar Workshop Busana di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar, Minggu (2/7/2017). Workshop kali ini terbagi ke dalam tiga bagian, yakni busana adat ke pura, busana potong gigi dan implementasi tekstil Bali dalam busana modern. Seusai workshop Ny Ayu Pastika menekankan pentingnya workshop ini untuk memberikan edukasi, bagaimana berpakaian adat karena terkait dengan budaya. Menurutnya, banyak orang dari luar Bali yang menghargai dan bertanya soal pakaian orang Bali ke tempat suci, itulah sebabnya perlu ada keseragaman. “Saya mengimbau kepada masyarakat, kalau kita wajib ke tempat suci menggunakan pakaian yang sopan,” ujarnya. Istri Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang juga Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bali ini juga mengajak masyarakat untuk menghargai dan memakai kain Bali yang sebenarnya memiliki nilai kemewahan. Pemakaian ini untuk menghargai orang yang mengundang sekaligus sebagai bentuk sopan santun.
Melalui momentum Pesta Kesenian Bali ke-39, TP PKK Provinsi Bali bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali berharap bisa berkontribusi untuk kemajuan budaya adat Bali, salah satunya di bidang busana. Untuk workshop kali ini TP PKK Provinsi Bali menggandeng tiga orang narasumber yang juga desainer, yakni Tude Togog, Cok Istri Ratna Kora dan Cok Abi serta moderator Putu Surya Sewana Wiwin Gunawasika. Tude Togog menyampaikan, setelah sempat melakukan edukasi yang sama tahun lalu sudah banyak ada perubahan di masyarakat. Saat ini, hampir setiap ke pura dan apa yang dilihat di media sosial hampir delapan puluh persen busana ke pura sudah sesuai pakem. Sementara Cok Ratna Kora menekankan, pentingnya berbusana sesuai dengan etika dan estetika serta acara yang dihadiri. Begitu juga fashion desainer Cok Abi, yang sempat menampilkan koleksi pakaian modern dengan tenun ikat Bali menekankan pentingnya etika dan kesopanan. Acara workshop diikuti pula oleh Ny Dayu Sudikerta, Gabungan Istri Wakil Rakyat (Gatriwara) Provinsi Bali, Dharma Wanita Persatuan Provinsi Bali dan Tim Penggerak PKK dari Kabupaten/Kota se-Bali. (ist)