Yayasan Del Perkenalkan Rumah Faye sebagai Organisasi Perlindungan Anak Indonesia
(Baliekbis.com), Yayasan Del selalu memiliki komitmen untuk memajukan kehidupan berbangsa. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan terus memperbaiki kesejahteraan, kualitas, dan hak hidup individu maupun kelompok sasaran. Salah satu fokus dari Yayasan Del adalah anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa. Hal ini yang menjadi latar belakang didirikannya Rumah Faye, salah satu unit dan afiliasi dari Yayasan Del hasil inisiasi dari Faye Simanjuntak, cucu dari pendiri dan pembina Yayasan Del, Luhut Binsar Pandjaitan dan Devi Simatupang. Rumah Faye memiliki visi untuk membebaskan anak Indonesia dari perdagangan manusia, kekerasan, dan eksploitasi. Untuk mewujudkan visinya, Rumah Faye memprakarsai program 3P, yaitu Pencegahan, Pembebasan, dan Pemulihan.
Luhut Binsar Pandjaitan dan Devi Pandjaitan mendirikan Yayasan Del atas dasar kepedulian terhadap keberlangsungan pendidikan, sosial, budaya dan lingkungan di Indonesia. Mereka percaya bahwa setiap orang, termasuk anak-anak, memiliki hak yang sama untuk mendapatkan hidup yang lebih baik. Pada acara virtual media briefing perkenalan Rumah Faye oleh Yayasan Del, Bendahara Yayasan Del, Intan Simanjuntak menyampaikan, “Berangkat dari kepedulian Bapak Luhut dan Ibu Devi terhadap anak-anak, Yayasan Del memberikan dukungan penuh kepada Faye untuk mendirikan Rumah Faye yang bergerak di bidang penyelamatan anak dari tindak kekerasan agar mereka memperoleh perlindungan dan hak hidupnya.”
Pada kesempatan yang sama, Pendiri Rumah Faye, Faye Simanjuntak menyampaikan latar belakang didirikannya Rumah Faye, “Saya sangat terinspirasi dengan cerita dan pengalaman rekan-rekan relawan saya ketika saya menjadi relawan organisasi di daerah rawan perdagangan anak. Hal ini yang menggerakan saya untuk memfasilitasi diskusi peer-to-peer mengenai isu tabu seputar hak anak dan perlindungan anak. Seiring berjalannya waktu, kami mengembangkan jangkauan dengan mendirikan Rumah Faye sebagai “Rumah Aman” atau safehouse bagi mereka.” Faye kemudian memaparkan pencapaian Rumah Faye yang memiliki kantor di Jakarta dan Batam, “Hingga saat ini, kami sudah mendampingi 136 anak perempuan dan perempuan dari perdagangan, kekerasan seksual, dan prostitusi. Saya percaya, jika semakin banyak orang sadar akan isu ini dan mau bergerak untuk peduli dan melindungi orang di sekitarnya, maka perubahan akan terjadi dan anak-anak Indonesia mampu untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.”
Pegiat Perlindungan dan Pemberdayaan Anak dan Perempuan, RD Chrisanctus Paschalis Saturnus turut menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh Rumah Faye, “Saya seringkali terlibat langsung dalam penanganan kasus korban perdagangan manusia di Batam. Dari situ, saya melihat bahwa ada begitu banyak korban yang mengharapkan pembelaan. Oleh karena itu, saya mendukung pelayanan yang diberikan Rumah Faye selama ini bagi masyarakat Indonesia, khususnya bagi korban perdagangan manusia, kekerasan, dan eksploitasi. Advokasi mengenai persoalan tersebut harus terus digiatkan agar semakin banyak orang tergerak hatinya untuk bersatu menangkal kejahatan yang luar biasa ini.”
Lebih lanjut, Faye menjelaskan kontribusi Rumah Faye dalam perayaan HUT ke-20 Yayasan Del, yaitu penanaman 1.000 bibit pohon bakau oleh Rumah Faye Batam di Pulau Ngenang, Kecamatan Nongsa, “Sejalan dengan tema besar HUT ke-20 Yayasan Del yaitu “Warisan Untuk Bangsa”, acara penanaman pohon bakau ini mengusung tema “Hijau Bumiku, Aman Masa Depanku”. Kedua tema tersebut merepresentasikan semangat dan harapan kami untuk mewariskan kecintaan dan penghargaan terhadap lingkungan yang nantinya akan menjadi tempat bagi generasi mendatang untuk bertumbuh dan berkembang secara optimal.” Faye menambahkan bahwa kegiatan ini akan melibatkan Pemerintah Daerah, Kader Posyandu, dan Komunitas Perlindungan Anak dan Perempuan (KPAP), Forum Anak, dan masyarakat sekitar Pulau Ngenang, “Kami berharap lewat kegiatan tersebut, kepedulian masyarakat Indonesia terutama anak-anak terhadap pelestarian lingkungan akan meningkat. Selain itu, kami juga percaya Pulau Ngenang dapat menjadi tempat yang optimal bagi anak-anak untuk bertumbuh dan berkembang secara optimal.” (ist)