YKI Pusat Puji Aktivitas YKI Bali
(Baliekbis.com), Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Pusat Prof.DR.Dr.Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD,KHOM,FACP menyebut YKI Cabang Bali sebagai satu dari tiga YKI yang paling aktif di Indonesia. Menurutnya YKI Bali pantas ditiru oleh YKI cabang lain yang berjumlah 94 cabang di seluruh Indonesia. Hal ini disampaikannya saat memberikan pengarahan kepada pengurus YKI Cabang Bali dan YKI Kabupaten/Kota se-Bali di Ruang Rapat Jempiring, Kantor BAPPEDA Litbang Provinsi Bali, Denpasar, Sabtu (7/10).
“Dari 94 cabang YKI, ada 60 yang aktif dan tiga cabang yang paling aktif, yaitu Bali, Jakarta dan Surabaya,” katanya. Ia sendiri sudah beberapa kali ke Bali sehingga benar benar mengetahui aktivitas YKI Bali dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit kanker di Bali. Ia berharap aktivitas ini bisa terus dipertahankan oleh pengurus YKI Bali.
Sebelumnya, Ketua YKI Bali Ny. Ayu Pastika menyampaikan beberapa program yang telah dilaksanakan seperti pengambilan Pap Smear dan gebyar IVA. “Kami telah memberikan bantuan kursi kemoterapi sebanyak 30 buah kepada RSUP Sanglah dan memberikan bantuan kepada penderita penyakit kanker anak-anak dan dewasa sebanyak 20 orang yang berada di bangsal RS Sanglah,” ujarnya. Ia menambahkan, YKI Cabang Bali juga membentuk tim untuk turun ke tempat pengungsian bencana gunung Agung bekerja sama dengan dinas Kesehatan Provinsi Bali.
Istri Gubernur Bali Made Mangku Pastika ini juga menyampaikan YKI Bali akan menggelar lomba PKTP (Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna) yang akan diikuti siswa sekolah di Kabupaten/Kota se-Bali pada 10-24 Oktober 2017 mendatang. Ia menambahkan lomba ini bertujuan untuk menanggulangi penyakit kanker sedini mungkin serta sebagai media pembelajaran dan meningkatkan kepedulian anak sekolah terhadap penyakit kanker.
Ketua Umum YKI Pusat, Aru Wisaksono Sudoyo sangat mendukung langkah ini, menurutnya angka penderita kanker di negara maju saat ini landai karena deteksi dini yang sudah bagus. Menurutnya penyakit kanker berpeluang disembuhkan kalau ditemukan pada stadium dini. “Tugas kita adalah jangan sampai masyarakat sampai pada tahapan itu (kanker stadium lanjut),” katanya.
Selain deteksi dini, YKI Pusat sendiri juga sedang concern dengan penanganan pasien di rumah setelah menjalani terapi di YKI. Untuk itu YKI Pusat sedang membuat program untuk mengedukasi keluarga pasien bagaimana memperlakukan pasien di rumah. Program ini nantinya diharapkan bisa diterapkan pula di Bali. Dalam pertemuan ini juga terungkap keluhan adanya oknum-oknum berkedok yayasan yang menjual obat-obatan yang diduga palsu kepada pasien kanker dengan memanfaatkan kondisi psikologis pasien. (sus)