YKWA Kunjungi Desa Wisata Penglipuran, Kaori Kagumi Upaya Warga Menjaga Kelestarian Budaya

(Baliekbis.com), Di sela-sela kegiatan sosialnya di Bangli, Yayasan Kaori Welas Asih (YKWA) di bawah pimpinan Ni Kadek Winnie Kaori bersama tim menyempatkan diri mengunjungi Desa Wisata Penglipuran Bangli, Jumat (25/10). Kaori bersama rombongan melihat keindahan, keasrian, dan pelestarian tradisi dan budaya yang ada di desa tersebut sambil menikmati kuliner mujair nyatnyat yang cukup terkenal di kawasan itu. Rombongan juga sempat membeli oleh-oleh di objek tersebut.

Kaori mengaku kagum dengan keberadaan Desa Penglipuran yang masih eksis dengan tradisi dan warisan budayanya. Keindahan dan kelestarian budaya, tradisi dan alam di desa yang kini berkembang menjadi desa wisata terkemuka itu telah membawa dampak positif bagi kesejahteraan warganya.

“Ini kolaborasi yang patut terus dilestarikan dan dikembangkan karena mampu memberi manfaat yang besar bagi desa dan warganya,” ujar Direktur Kaori Group ini.

Sampai saat ini Desa Penglipuran terus bisa menjadi daya tarik kunjungan wisatawan. Bukan karena teknologi yang canggih dan bukan juga karena gedung bertingkat, namun ini dikarenakan pelestarian budaya dan rumah adatnya yang mampu terus dilestarikan sampai saat ini.

Kaori berbincang dengan tokoh adat Penglipuran

Bahkan di tengah kemajuan teknologi, pelestarian adat budaya di Desa Penglipuran sampai saat ini masih tetap terjaga dengan baik. “Ini tentu luar biasa dan patut menjadi contoh sesuai konsep Tri Hita Karana,” ujarnya.

“Warisan budaya di Desa Penglipuran yang terus menjadi daya tarik wisatawan juga memberi kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) selain bagi warga yang bisa turut mengembangkan usaha ekonomi kreatifnya,” kata Kaori.

Desa Penglipuran ini juga telah memberikan pembelajaran yang luar biasa terkait upaya-upaya pelestarian budaya yang masih terjaga dengan baik.

“Bahkan Desa Pengelipuran saat ini juga sudah mendapatkan pengakuaan dunia sebagai salah satu kunjungan wisata yang masih mempertahankan warisan budaya leluhur,” terang Kadek Kaori.

Menurut UNESCO, Desa Penglipuran adalah desa adat terbersih nomor 3 di dunia. Salah satu wujud kebersihannya bisa dilihat di sepanjang jalan yang terdapat parit saluran air di kanan kiri selebar 50 cm dengan sanitasi yang sangat lancar. Kaori juga berharap kepada Pemkab Bangli agar terus memberikan edukasi kepada masyarakatnya.

Sebelum mengunjungi Penglipuran, Yayasan Welas Asih Kaori mengunjungi warga di Banjar Gunaksa Cempaga dan Desa Malet yang menderita kelumpuhan dan stroke. Kepada warga, Kaori menyerahkan bantuan sembako, sarana persembahyangan dan dua kursi roda. (ist)

Leave a Reply

Berikan Komentar